JAKARTA, KOMPAS.com - MK (21), karyawan yang membunuh pengusaha ayam goreng berinisial I (30) di Bekasi, Jawa Barat, mengaku sakit hati karena kerap ditegur korban.
Dia mengaku bahwa pada hari pertama bekerja, dirinya langsung mendapat teguran karena dianggap tak mengikuti prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) yang berlaku.
"Mulai kerja saya diajarin posisi, SOP-nya kayak gini. Saya ikutin sama temen saya. Kata dia (korban) salah. Saya bilang gini, 'Teteh tadi ngajarin kayak gini'. Sama," ujar MK, dikutip dari video yang diunggah akun Instagram resmi Ditrektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (23/2/2023).
Menurut MK, korban pun langsung menegaskan bahwa pengolahan ayam goreng yang dia dan rekannya lakukan tak sesuai dengan SOP. Kesalahan itu disebut dapat menurunkan kualitas ayam goreng di tempat usaha korban.
Korban yang kesal kemudian menanyakan kesungguhan MK untuk bekerja secara serius di tempat usaha ayam goreng miliknya di Bekasi.
Bersamaan dengan itu, kata MK, korban juga mengancam bahwa gajinya hanya akan dibayarkan sebesar Rp 1 juta. Padahal, pada perjanjian awal, MK bakal gaji sebesar Rp 2 juta.
"Korban bilang, 'Lu sebenernya niat kerja apa enggak?' katanya (korban). Ya saya bilang, 'saya jauh-jauh dari kampung nyari ongkos ke sini buat niat kerja teh', saya gituin. 'Kalau enggak niat kerja, hari ini lu pulang'," tutur Korban menirukan percakapannya dengan korban.
Pada hari kedua, MK mengaku kembali mendapatkan teguran dari korban. Permasalahan itu berkait dengan uang setoran hasil penjualan yang disebut kurang dari Rp 4.000.
Mengetahui hal itu, korban pun mengancam bakal memotong gaji pelaku untuk menutupi kekurangan uang setoran yang diberikan.
"Dia (korban) ngomel-ngomel, 'Kalau kayak gini caranya lu yang rugi. Lu mau dipotong gaji?'. Dia bilang gitu," ucap MK.
Baca juga: Jadi Yatim Piatu, Anak Bos Ayam Goreng Korban Pembunuhan Karyawan Diasuh Neneknya
MK yang merasa sakit hati dengan pernyataan dan perlakuan korban pun akhirnya merencanakan aksi pembunuhan.
"'Yaelah gaji cuma sejuta aja dipotong mulu,'. Saya gituin kan. Nah, di situ saya mulai mikir kayak ada rencana buat pembunuhan," pungkasnya.
Sebagai informasi, pembunuhan terhadap I bermula ketika HK merencanakan aksinya pada hari ketiga bekerja di tempat korban.
HK kemudian mengajak MA yang masih di bawah umur untuk ikut menjalankan rencana pembunuhan korban. Eksekusi pun dilakukan kedua pelaku pada Kamis (16/2/2022).
Pada saat itu, korban yang baru datang ke ruko untuk berjualan langsung menuju ke dapur. Tak lama kemudian, HK datang ke dapur dan langsung memukul kepala korban menggunakan tabung elpiji 3 kilogram.