Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Pejaten Shelter Tegaskan Hanya Berkonflik dengan Satu Tetangga: Dia Bawa Massa Biar Ramai

Kompas.com - 01/03/2023, 17:37 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Pejaten Shelter, dr. Susana Somali, diklaim mendapat protes keras dari tetangganya soal bau kotoran dan lolongan suara anjing yang timbul dari dalam kediaman pribadinya.

Saat ditemui Kompas.com pada Selasa (28/2/2023), Susan membenarkan perihal adanya protes tersebut.

Namun Susan menegaskan bahwa protes yang dilayangkan tidak dilakukan oleh banyak pihak. Melainkan hanya ada satu tetangga yang melontarkan protes.

"Hanya satu orang kok (yang protes). Terlihat banyak karena dia bawa warga," kata Susan.

"Tapi warga yang dibawa sama dia itu bukan warga sekitar rumah saya. Warga yang kebetulan lewat saja itu, dia ajak-ajakin," sambung dia.

Baca juga: Saat Pemilik Pejaten Shelter Merawat Anjing dan Kucing yang Sakit di Rumahnya, tapi Malah Diprotes Tetangga

Kuasa hukum Susan, Stein Siahaan mengungkap kliennya bukan tanpa usaha untuk meredam suara anjing atau pun bau tidak sedap yang ditimbulkan.

Stein mengatakan bahwa sang klien sudah menggunakan cairan kimia untuk menyamarkan bau kotoran.

Beberapa pegawai Susana bahkan diketahui acap kali membersihkan kotoran yang berada di teras rumah.

"Halaman dr. Susan kan paving block, jadi kalau ada anjing yang pipis sudah pasti menyerap ke bawah. Kemudian pas cuacanya panas dia pasti menguap. Kita sudah pernah siram pake biang karbol, tapi baunya memang masih menempel. Namun tidak sekuat sebelumnya," kata Stein.

Kemudian, menyoal suara lolongan anjing, Stein mengungkap suara tersebut sejatinya tidak berlangsung lama.

Suara lolongan biasanya berlangsung selama lima menit. Itu pun hanya terjadi satu kali dalam sehari.

"Anjing kan sahabat terbaik manusia. Pas kita datang kan mereka menyambut kita layaknya anak. Nah dr. Susan itu kalau pulang pasti malam, ketika dia pulang anjing yang dirawat beliau itu pasti menggonggong karena menyambut kepulangannya, paling sekitar 5-10 menit," ungkap Stein.

Baca juga: Diprotes Tetangga karena Bawa Hewan Sakit, Pemilik Pejaten Shelter: Sudah Bermasalah 10 Tahun

Lebih lanjut, Stein mengungkap sang tetangga akhirnya memanfaatkan momen tersebut untuk melaporkan dr. Susan via platform Jakarta Kini (JAKI).

Tetangga itu, sebut Stein, melaporkan dr. Susan atas kebisingan dan bau yang ditimbulkan dari anjing yang dirawat.

Sang tetangga menggunakan bukti rekaman gonggongan selama beberapa menit yang direkam ketika dr. Susan pulang ke kediamannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com