Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi

Kompas.com - 05/03/2023, 20:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
  • Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang memasok 20 persen BBM Indonesia dengan mayoritas distribusi untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
  • Berdiri dan beroperasi sejak 1974, bukan kali pertama TBBM Plumpang mengalami insiden kebakaran.
  • Relokasi permukiman di sekitar Depo Plumpang disebut sudah pernah digagas pada 2009 tetapi kesepakatan dengan warga tak tercapai.

SEMUA tampak baik-baik saja, ketika Kompas.com melintasi Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Gerimis baru mulai menitik satu dua, setidaknya di Tol Pelabuhan yang sebagian ruas layangnya melewati kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang itu.

Namun, empat jam kemudian, sekitar pukul 20.20 WIB, kawasan ini membara. Didahului suara ledakan, menurut keterangan sejumlah warga dan rekaman video dalam aneka pemberitaan dan media sosial, api langsung berkobar besar.

Baca juga: Kronologi Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Bau Bensin Menyengat Disusul Ledakan Hebat

Tak cuma area TBBM Plumpang yang membara. Perkampungan warga yang rapat di sisi utara dan timur depo terbakar hingga radius sekitar satu kilometer. 

Seperti dikutip Kompas.id, warga mendengar dua kali ledakan saat kejadian. 

"Ledakan pertama dan kedua berjarak sekitar 15 menit. Ledakan pertama lebih besar,” kata Saini, warga Rukun Tetangga (RT) 007 Rukun Warga (RW) 001, Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, yang rumahnya berjarak sekitar 150 meter dari rumah terakhir yang terbakar.

Baca juga di Kompas.id: Terminal BBM Plumpang Terbakar, 17 Orang Meninggal

Lurah Rawabadak Selatan Suhaina mengatakan, ada lima RW yang sangat dekat dengan lokasi Terminal Integrated BBM Pertamina, yakni RW 001, 008, 009, 010, dan 011. Yang paling terdampak adalah RW 009 dan RW 001.

”Awalnya kami mencium bau bensin. Baunya sangat menyengat. Lantas, pukul 19.30 kami mengevakuasi warga. Namun, ada beberapa yang kesulitan untuk dievakuasi, terutama warga lansia, karena jalanan dipenuhi warga yang berdesak-desakan,” kata Abdus, Ketua RW 009, seperti dikutip di Kompas.id.

Baca juga: BERITA FOTO: Rumah Warga Luluh Latak Dampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sekitar 250 petugas dan 55 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Areal yang terbakar diperkirakan mencapai 1,5 hektare. Upaya pemadaman terkendala sumber air, akses jalan yang terbatas, kerumunan warga, dan situasi gelap di lokasi.

Evakuasi warga dilakukan dengan melibatkan petugas pemadam, anggota TNI-Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Mereka yang terluka dilarikan ke sejumlah rumah sakit, antara lain RS Pelabuhan, RS Tugu, RS Mulyasari, RS Koja, RS Firdaus, dan RS Yarsi.

Hingga berita ini tayang, setidaknya 17 orang meninggal, 51 yang lain terluka bakar, dan lebih dari 1.300 orang mengungsi karena rumah mereka terdampak kebakaran TBBM Plumpang. 

Baca juga: Update: 17 Tewas dan 51 Terluka Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Kebakaran ini langsung menjadi trending topic di Twitter. Selain memenuhi pemberitaan nasional, kebakaran ini juga diberitakan oleh kantor berita internasional, seperti Reuters dan AFP.

Terlebih lagi, kebakaran TBBM Plumpang bukan kali pertama ini terjadi. Sebelumnya, kebakaran TBBM Plumpang yang merembet ke area permukiman pernah terjadi antara lain pada 2009, meski tak ada korban jiwa. 

Sekilas TBBM Plumpang

Tangkap layar dari peta satelit Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. Gambar diambil pada Minggu (5/3/2023). Peta ini bukan gambar realtime. SATELLITES.PRO/GOOGLE/INDONESIA MAP Tangkap layar dari peta satelit Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. Gambar diambil pada Minggu (5/3/2023). Peta ini bukan gambar realtime.

Berdasarkan publikasi Pertamina pada 2018, TBBM Plumpang memiliki kapasitas tampung 291.889 kiloliter. Beroperasi sejak 1974, Depo Plumpang memasok 20 persen kebutuhan harian BBM Indonesia, atau sekitar 25 persen pasokan kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. 

Masih merujuk publikasi tersebut, rata-rata thruput atau keluaran harian TBBM Plumpang adalah 16.504 kiloleter per hari. Wilayah utama distribusi BBM dari depo ini adalah kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

Varian produk yang dilayani melalui Depo Plumpang adalah Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Turbo. Melalui Terminal Automation System (TAS) yang biasa disebut New Gantry System, produk-produk itu didistribusikan ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

Tonton juga di Kompas.id: Pemukiman Warga yang Terbakar di Tanah Merah Bersengketa Sejak 1992

Merujuk Kontan.co.id, bahan bakar yang ditimbun di Depo Plumpang berasal dari kilang Balongan. Mengutip keterangan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono ketika kilang Balongan terbakar pada 2021, stok gasoline di Depo Plumpang adalah untuk 12-13 hari sementara solar adalah 11 hari.

"Plumpang, karena suplai lewat pipa dari Balongan, stok tidak terlalu tinggi, karena setiap saat bisa dipompa dari Balongan," kata Mulyono. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com