Seturut kebakaran pada Jumat, Pertamina memastikan pasokan BBM untuk area Jabodetabek tetap aman. Pasokan akan ditopang dari sejumlah TBBM lain.
Menteri Negara BUMN Erick Thohir pada Jumat malam merinci pasokan perbantuan tersebut, yaitu:
Erick menyebutkan pula bahwa tambahan pasokan BBM untuk distribusi di kawasan Jabodetabek dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap dapat dilakukan melalui TBBM Tanjung Priuk.
Erick juga langsung memerintahkan investigasi, tak hanya soal insiden kebakaran ini tetapi juga investigasi operasional TBBM Plumpang.
Baca juga: Erick Thohir: Biaya Perawatan dan Pengobatan Korban Kebakaran Depo Plumpang Ditanggung Pertamina
Adapun Pertamina menjanjikan penyelidikan penuh dengan menyertakan PT Pertamina Patra Niaga pula di dalamnya. Pertamina menyatakan saat ini fokus pada penanganan insiden, termasuk para korban terdampak.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, yang baru saja melakukan perjalanan kerja ke Jepang bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) langsung memimpin upaya penanganan.
Baca juga: Kisah Marsian yang Istri dan Anak Meninggal akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang...
Sementara itu, penyebab kebakaran Depo Plumpang masih dalam investigasi. Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit, Sabtu (4/3/2023), menyebutkan bahwa kebakaran TBBM Plumpang terjadi di tengah proses pengisian Pertamax dari pipa yang terhubung ke kilang minyak Balongan, Jawa Barat.
Menurut Kapolri, temuan awal mendapati ada gangguan teknis saat pengisian tersebut.
"Ganguan teknis yang mengakibatkan tekanan berlebih, setelah itu didapati terjadi peristiwa terbakar," ujar dia.
Baca juga: Kapolri Ungkap Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Terjadi Saat Pengisian Pertamax dari Balongan
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Dradjad Hari Wibowo, mengingatkan dua hal terkait insiden Plumpang ini.
Pertama, terkait kebakaran dan atau ledakan yang terjadi tak hanya sekali di fasilitas ini.
"Pasti ada yang salah, baik di peralatan, teknologi, maupun manajemen keselamatan di Plumpang," ujar dia kepada Kompas.com, Sabtu (4/3/2023).
Dradjad meminta Menteri Negara BUMN memanggil komisaris, direksi, dan jajaran Pertamina yang terkait dengan TBBM Plumpang.
"Beri sanksi yang tegas terhadap individu yang terbukti lalai," tegas dia.
Kedua, Dradjad menyoroti dekatnya jarak antara fasilitas penyimpanan Pertamina ini dan permukiman warga.
"Saya sempat mendapat jawaban bahwa ada sebagian area ditempati secara ilegal. Saya tidak tahu benar atau tidaknya. Kalau benar, harus mau tidak mau dipindah. Nyawa lebih penting," ungkap Dradjad.
Jarak antara fasilitas penyimpanan BBM dan permukiman warga, tegas Dradjad, harus diperlebar.
Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Rawa Badak Sulit Buktikan Punya SHM
Komisi VII DPR mengagendakan pemanggilan Pertamina terkait insiden kebakaran pada Jumat malam.