Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Penusukan Jukir di Pasar Tasik, Berawal dari Pelaku Kecewa Tak Dibagi Hasil

Kompas.com - 18/03/2023, 09:05 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang juru parkir (jukir) berinisial SRS, tewas ditusuk rekanannya yang berinsial HR (46) di Pasar Tasik, Cideng, Kamis (16/3/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Penusukan itu dilatarbelakangi kekecewaan HR karena korban tak membagi hasil keuntungan dari memarkirkan kendaraan.

Padahal, mereka sebelumnya telah bersepakat untuk membagi penghasilan tersebut.

Baca juga: Seorang Juru Parkir Tewas di Pasar Tasik, Ditusuk Empat Kali Pakai Pisau

Karena hal itu, HR menikam korban sebanyak empat kali dengan menggunakan pisau hingga meninggal dunia.

“Tersangka kesal dengan korban karena saat itu korban tidak mau membagi hasil parkirannya,” kata Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes pol Komarudin di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2023).

Preman yang berebut lahan parkir

Komarudin mengungkapkan bahwa pelaku dan korban merupakan preman yang dikenal di Pasar Tasik.

Dengan status premannya itu, mereka sempat berebut lahan parkir di salah satu toko di Pasar Tasik.

“Keduanya merupakan preman yang berebut lahan parkir di lokasi tersebut,” kata Komarudin.

Baca juga: Penusuk Juru Parkir hingga Tewas di Pasar Tasik Ditangkap di Cengkareng

Karena sering bersitegang, SRS dan HR akhirnya bersepakat membagi pendapatan dari memarkirkan kendaraan di parkiran toko tersebut.

Akan tetapi, korban ternyata ingkar lantaran tak menepati janji yang telah disepakati.

“Korban dengan pelaku yang merupakan preman di lokasi tersebut sudah deal bagi hasil parkiran. Namun, korban tidak menepati janjinya hingga ditagih bagi hasil oleh pelaku beberapa kali,” papar Komarudin.

Dendam sejak dua bulan lalu

Pada kesempatan yang sama, HR mengungkapkan alasannya membunuh rekanan juru parkir, SRS. Secara sadar, ia mengaku telah menyimpan dendam kepada korban sejak dua bulan lalu.

“Begitu lah, ada dendam. Sudah lama dendamnya, sejak dua bulan lalu,” kata HR.

Pelaku yang kerap dipanggil Terong itu mengatakan, akar masalahnya adalah rebutan lahan parkir di sebuah toko mebel di Jalan Jati Bundar, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca juga: Jukir Pasar Tasik Ternyata Ditusuk Temannya, Pelaku Kesal Tak Dibagi Keuntungan Parkir

HR dan korban adalah jukir liar di Jalan Jati Bundar tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com