Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pandemi 'Menyeleksi' Ojek Sampan, dari 20 jadi 7 Orang Saja

Kompas.com - 27/04/2023, 18:03 WIB
Rizky Syahrial,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lupi (60) dan Bakar (77), menceritakan kisahnya saat menjadi tukang ojek sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara selama puluhan tahun.

Menurut Bakar, sebelum Covid-19, lebih dari 20 orang pekerja ojek sampan mencari uang di kawasan ini.

Namun setelah pandemi menyerang, sekarang hanya tersisa tujuh orang, termasuk dirinya dan Lupi.

"Tadinya itu di sini lebih dari 20 sampan di sini, sekarang cuma kita kita aja, ya kurang lebih bertujuh orang sekarang," ujar Bakar saat ditemui di lokasi, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Kisah Lupi dan Bakar yang Harus Belajar Bahasa Inggris agar Bisa Tawarkan Ojek Sampan ke Turis Asing di Pelabuhan Sunda Kelapa

Menurutnya, kebanyakan tukang ojek sampan di kawasan ini pulang ke kampung halamannya saat Covid-19 melanda.

Hal itu membuat sebagian tukang ojek sampan tidak kembali mengayuh sampan. 

"Iya itu. Saat Covid-19 itu semua pulang kampung istirahat, sampan diikat. Ada yang jagain. Tiga bulan di kampung, saya akhirnya nengok lah baru akhirnya," terang Bakar.

Lupi dan Bakar merupakan salah satu tukang ojek sampan yang masih bertahan hingga kini. Mereka pun sudah menjalin pertemanan selama puluhan tahun karena satu profesi.

"Iya begitulah namanya satu kerjaan kan ya," kata Lupi.

Baca juga: Kisah Lupi dan Bakar, Jadi Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa Selama Lebih dari 30 Tahun

Lupi dan Bakar mengatakan, sistem kerjanya untuk menjadi tukang ojek sampan yakni saling mengantre atau bergantian untuk dapat penumpang.

Siapa yang lebih dulu datang di lokasi, itu yang pertama kali dapat penumpang.

"Karena di sini ojek sampan itu gantian dapat. Antre begitu," kata Bakar.

"Kami sistemnya antre kalau berdua gini, siapa yang duluan datang ya dia yang narik pertama," jelas Lupi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com