JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana menerapkan pengaturan jam kerja untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota.
Dalam hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginginkan pengaturan jam kerja dibagi menjadi dua sesi, yakni pukul 08.00 WIB dan 10.00 WIB.
Namun, sejumlah warga Ibu Kota beranggapan bahwa pengaturan atau pembagian jam kerja bukan langkah konkret untuk mengurangi kemacetan Jakarta.
Ajeng (25), karyawati yang bekerja di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, berpendapat bahwa strategi pengaturan jam kerja tidak berpengaruh untuk mengurangi beban kemacetan di Jakarta.
Baca juga: Pengamat Sebut Kebijakan Pemprov DKI Soal Pengaturan Jam Kerja Harus Selaras dengan Pemerintah Pusat
Menurut dia, penumpukan kendaraan di jalan akan tetap terjadi walaupun jam kerja dibagi menjadi dua sesi.
"Kalau misalnya dibagi dua sesi, enggak setuju, (hasilnya) sama saja. Kalau pun jam kerja jadi siang, ya juga sama. Malah mungkin jadi macet sampai siang," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).
Menurut Ajeng, faktor utama pada masalah kemacetan di Ibu Kota adalah transportasi umum yang masih kurang memadai.
Hal itu ia buktikan ketika berangkat kerja menggunakan moda transportasi umum.
Menurut Ajeng, bus transjakarta kerap telat tiba di halte sehingga membuatnya terlambat bekerja.
Baca juga: Warga DKI Sebut Pengaturan Jam Kerja Tidak Efektif, Malah Bisa Bikin Macet sampai Siang
"Karena (bus transjakarta terjebak) kemacetan, menurut saya itu dari transportasi umum yang kurang memadai, makanya banyak yang pakai kendaraan pribadi, termasuk saya (pada akhirnya)," jelas dia.
Lebih lanjut, Ajeng mengatakan bahwa masalah kemacetan akan terurai secara perlahan apabila moda transportasi umum dapat dimaksimalkan.
"Ya mungkin dibenahi ya salah satunya dari segi jadwal, hal itu supaya tidak terjadi delay," kata dia.
Pandangan yang sama dengan Ajeng juga disampaikan oleh salah satu warga DKI, yakni Riana (22).
Riana menganggap bahwa penambahan jam operasional transportasi umum, salah satunya kereta commuter line dapat menjadi cara mengurangi kemacetan.
Baca juga: Pengamat Sebut Perubahan Jam Kerja Bakal Timbulkan Kemacetan 2 Gelombang
"Mungkin yang perlu ini di moda transportasinya, kayak jam operasional KRL yang ditambah lagi. Itu jauh lebih efektif," kata Riana (22) saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa, dilansir dari Antara.