Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemalak Remaja di Jaktim Ditangkap: Sudah Beraksi 500 Kali Jual HP di "Marketplace"

Kompas.com - 20/05/2023, 07:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEES hanya dapat tertunduk lesu di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023), ketika aparat kepolisian memamerkan empat telepon seluler (handphone/HP) yang disita dari tangannya di depan awak media.

CESS adalah satu dari dua pelaku pemalakan remaja di Mall Cipinang Indah, Jakarta Timur, pada 5 Mei 2023, yang telah berhasil diamankan aparat kepolisian. Sementara rekannya, RA, saat ini masih dalam pencarian.

Keduanya pun menyandang status baru dari aparat kepolisian, yakni sebagai tersangka.

"Untuk tersangkanya, ada dua. Satu sudah ditahan, dan satu kami tetapkan sebagai DPO," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata, saat konferensi pers.

Baca juga: Rudi Boy Pemalak Sopir Truk di Bogor Seorang Residivis, Baru Bebas Penjara Desember Lalu

Kepada polisi, CEES mengaku sudah lebih dari 500 kali melancarkan aksinya sejak tiga tahun silam. Tak hanya di Jakarta Timur, CEES dan komplotannya juga beraksi di daerah lain.

"Pengakuannya 500 kali dilakukan, mulai dari 2020, baru ketangkap sekarang. Selama 500 kali, mereka sudah beroperasi di Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Jakarta," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dhimas Prasetyo menambahkan.

Modus

Dalam setiap kali melancarkan aksinya, CEES dan RA memakai modus yang sama.

Misalnya, ketika beraksi di Mall Cipinang Indah awal bulan ini. CEES secara tiba-tiba memanggil enam remaja yang baru saja turun dari angkutan umum. 

Para remaja itu sedianya pergi ke mall untuk menonton film.

Baca juga: Pemalak Sopir Truk Berseragam Ormas di Bogor Seorang Residivis

Leo mengungkapkan, ketika memanggil para remaja itu, CEES berpura-pura mengamankan ponsel korban. Sementara RA menunggu di atas motor dan mengawasi situasi di sekitar lokasi kejadian.

"CEES memanggil para korban dan mengatakan kepada korban, 'Di sini banyak aksi tipu-tipu, banyak yang sering kehilangan HP. Serahin HP kalian, biar gua amankan dulu. Gua anak sini kok. Kalian macem-macem, gua ceburin lu ke kali'. Itu kalimat pelaku," tutur Leo.

Setelah mengancam, pria berkepala botak dan bertubuh gempal itu meminta para remaja itu untuk mengumpulkan ponsel (HP) mereka. Dalihnya untuk diperiksa.

"Dua orang korban dibawa dengan paksa ke Kanal Banjir Timur (KBT) di Pondok Bambu. CEES mengemudi bersama satu korban, satu korban lainnya di belakang bersama RA," lanjut Leo.

Baca juga: Aji Mumpung Para Pemalak THR Menjelang Lebaran: Dari Perangkat RT sampai Penipu Mengaku DKM

Setibanya di KBT, dua korban diturunkan. CEES pun menyuruh mereka menunggu di sana. 

Ia kemudian mengatakan akan mengembalikan ponsel mereka jika tidak ada yang salah di dalamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com