Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Adiknya Hanyut di Selokan Pamulang, Kakak Korban Dikhawatirkan Trauma

Kompas.com - 22/05/2023, 19:09 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wewen (51), nenek balita yang hanyut di selokan berinisial D, mengaku khawatir kakak korban, H (10), mengalami trauma. Sebab, H melihat adiknya tenggelam.

Saat peristiwa terjadi, H juga tengah bermain hujan-hujanan, D kemudian mengikuti kakaknya bermain. Namun, D terpeleset masuk ke selokan sedalam satu meter.

"Saya khawatirnya kakaknya ini jangan sampai kena mental saja, soalnya dia ngelihat depan mata sendiri," tutur Wewen saat ditemui di rumah D, bilangan Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Anak dan Ayah yang Hanyut di Selokan Pamulang Dimakamkan di Kebumen

Mengetahui adiknya hanyut, H langsung berlari ke rumah untuk memberi tahu ayahnya, R, yang tengah memperbaiki atap.

R langsung bergegas menyelamatkan D, tetapi ikut hanyut karena arus air yang cukup kencang saat hujan turun.

H rupanya sempat memperingatkan ayahnya untuk tidak masuk ke dalam selokan.

"Dia yang bilang juga, 'Jangan nyebur, Pak'. Jadi mudah-mudahan, doain supaya anaknya enggak kena mental," ujar Wewen.

Baca juga: Balita yang Hanyut di Selokan Pamulang Berulang Tahun Hari Ini, Sempat Minta Kue Ultah

Ketika Kompas.com mewawancari Wewen, H juga berada di rumah. Wajah H terlihat sendu, matanya bengkak dan memerah. Sesekali H tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya.

Melihat kondisi sang cucu, Wewen meminta doa agar H dan ibunya tetap tegar setelah kehilangan dua anggota keluarga.

"Doakan ya semoga H juga menjadi anak yang kuat. Sekarang juga saya sebagai orangtua juga mendengarkan ibunya, selalu mendukung," ujar Wewen.

Baca juga: Jasad Balita yang Hanyut di Selokan Pamulang Ditemukan 4,5 Kilometer dari TKP

Sebagai informasi, D hanyut saat main hujan-hujanan, Minggu sore. Korban terpeleset ke selokan.

R yang berusaha menolong anaknya juga ikut hanyut terbawa arus yang kencang. R ditemukan pada Minggu pukul 20.00 WIB dalam radius 3 kilometer dari lokasi hanyut.

Sementara itu, D ditemukan dalam radius 4,5 kilometer dari lokasi hanyut pada Senin pukul 11.40 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com