JAKARTA, KOMPAS.com - Keluh dan syukur dicurahkan oleh Adi (52) maupun Hari (34), dua pedagang kerak telor di Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2023.
Dua perasaan yang bertolak belakang itu diutarakan keduanya karena berhubungan dengan pekerjaan mereka saat ini.
Adi dan Hari sama-sama setuju bahwa menjadi pedagang kerak telor di Jakarta Fair tidaklah murah. Namun, hal itu bukan berarti itu membuat keduanya buntung.
Baca juga: Berjualan di Jakarta Fair, Pedagang Kerak Telor Ini Mengaku Harus Bayar Rp 17 Juta
Adi mengaku bahwa ia harus membayar Rp 17 juta agar bisa berjualan selama perhelatan Jakarta Fair 2023.
Uang sebesar itu harus ia keluarkan untuk biaya sewa lapak di dalam arena Jakarta Fair.
"Enggak (gratis berjualan di sini), bayar, (senilai) Rp 17 juta," ungkap Adi di tengah aktivitas berjualannya pada Rabu (14/6/2023) malam.
Adi mengatakan, uang Rp 17 juta ia setorkan ke paguyuban pedagang kerak telor.
Baca juga: Pedagang Bayar Rp 17 Juta untuk Sewa Lapak, Harga Kerak Telor di Jakarta Fair Jadi Lebih Mahal
Selanjutnya, paguyuban lah yang meneruskan pembayaran itu kepada penyelenggara Jakarta Fair.
"Ada panitia khusus kerak telor di sini, paguyuban. Nanti ada yang langsung ke manajemen JIExpo," ungkap dia.
Sementara itu, Hari mengungkapkan bahwa harga sewa lapak untuk berdagang kerak telor di Jakarta Fair selalu naik setiap tahunnya.
Hal ini ia keluhkan karena bisa berdampak pada harga kerak telor yang dijualnya selama perhelatan PRJ 2023.
Baca juga: Bayar Rp 17 Juta untuk Sewa Lapak di Jakarta Fair 2023, Pedagang Kerak Telor: Aduh, Naik Melulu...
"Naik terus, Bang. Makanya saya sempat bilang, 'aduh naik mulu'. Kita mau jual kerak telor mahal juga bingung. Biar kata kita punya banyak pelanggan ya," kata Hari saat ditemui Kompas.com pada Rabu.
"Kalau sekarang kita dikenakan sewa Rp 17 juta sampai Rp 20 juta, itu tergantung titik. Titiknya itu yang banyak orang lalu lalang. Tahun kemarin Rp 16 juta," sambungnya.
Meski harus merogoh kocek yang cukup dalam, Hari mengucap syukur bahwa keuntungan selalu ia didapatkan selama berdagang di PRJ dari tahun ke tahun.
"Alhamdulillah, selalu balik modal yang pasti dan juga untung," kata Hari.
Tak berbeda dengan Hari, Adi juga bersyukur karena setiap tahunnya dia mendapatkan keuntungan selama berjualan di Jakarta Fair meskipun biaya sewa lapaknya cukup mahal.
"Ya kalau untuk... gimana ya, ya lumayan mahal sih. Tapi ya kita enggak usah pikirkan, Alhamdulillah, ada lebihnya juga," tutur Adi.
(Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Ihsanuddin, Jessi Carina).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.