Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Terbaru Ayah di Tangerang Simpan Jasad Bayinya di Kulkas

Kompas.com - 08/07/2023, 09:49 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian mengungkapkan sejumlah fakta terbaru atas perkara S, seorang ayah di Ciledug, Tangerang, yang sempat menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas karena tak punya biaya untuk pemakaman.

Fakta tersebut meliputi alasan S menyimpan jasad bayinya di kulkas, penyebab kematian, hingga durasi penyimpanan jasad tersebut.

Adapun fakta itu diperoleh polisi berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan klarifikasi berbagai pihak yang mengetahui peristiwa tersebut.

Penyebab meninggalnya bayi

Polisi memastikan jasad bayi yang disimpan di kulkas oleh S, sebelumnya sudah meninggal dunia saat masih kandungan.

Kepala Kepolisian Sektor Ciledug, AKP Diorisha Suryo mengatakan, penyebab bayi berjenis kelamin laki-laki itu meninggal dunia karena ibunya AA mengalami pendarahan.

Keterangan tersebut disampaikan Diorisha berdasarkan surat keterangan kematian dari dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang.

"Bayi tersebut meninggal saat masih dalam kandungan karena istrinya mengalami pendarahan pada usia kandungan delapan bulan," ucap Diorisha saat dikonfirmasi, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Ini Penyebab Kematian Bayi yang Disimpan Ayahnya di Kulkas

Saat ini, kata Diorisha, AA masih dalam keadaan kritis sehingga masih menjalani perawatan secara intensif di RSUD Kota Tangerang.

"Kondisi istri S sampai saat ini masih kritis dan dirawat di RSUD Kota Tangerang," ujar Diorisha.

Agar tak membusuk

Menurut Diorisha, setelah bayi itu dilahirkan dalam keadaan tewas, S membawa jasad bayinya ke rumah kosnya di Jalan Tanah Seratus, RT 003 RW 012, Sudimara Jaya, Ciledug, Tangerang.

Sementara, istrinya AA masih dirawat di rumah sakit.

Namun, tiba-tiba S mendapat kabar dari pihak RSUD Kota Tangerang bahwa istrinya mengalami pendarahan dan harus dirawat di ruang ICU.

Di satu sisi, kedua anak sambung S berusia balita menangis di rumah sakit tanpa ada keluarga yang mendampingi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com