JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menyatakan bakal ada keringanan biaya sewa bagi warga yang bermukim di Jalan Tol Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17, Jelambar Baru.
Hal ini menyusul rencana relokasi warga ke 52 unit rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di penjuru Jakarta.
"Terkait dengan biaya sewa, kami sudah minta ke Dinas Perumahan untuk beberapa waktu mungkin mereka bisa diberikan keringanan," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat saat dikonfirmasi, Jumat (14/7/2023).
Baca juga: Pemprov DKI: Rusunawa untuk Warga Kolong Tol Angke Sudah Siap Dihuni
Sementara ini, dia belum memerinci berapa biaya sewa yang harus dibayarkan warga kolong tol. Hendra menyebut hal itu bagian kewenangan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta.
"Pastinya nanti beberapa bulan diberi keringanan. Yang pasti kami akan melakukan penataan," ungkap Hendra.
Ia menyampaikan bahwa sosialisi terhadap warga telah dilakukan. Selain itu, pihaknya juga melakukan pendekatan terkait relokasi warga di permukiman liar itu ke rusunawa yang tersedia.
Baca juga: Cerita Kasmini Bertahan Hidup di Kolong Tol Cawang-Pluit karena Tak Mampu Mengontrak
"Kami juga menyadari, siapa sih yang mau tinggal di situ (kolong tol). Mungkin karena ada kesulitan untuk bayar sewa, dan sebagainya. Tetapi yang pasti kami mau memanusiakan mereka," kata dia.
Selain itu, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat berkait pendidikan anak-anak di permukiman tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sebagian besar warga yang menghuni permukiman Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit mengaku tak tahu soal rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merelokasi mereka.
Saat ditemui, sejumlah warga mengaku hanya pernah dimintai kartu keluarga (KK) tanpa tahu tujuan pendataan itu.
"Belum tahu (soal relokasi). Enggak (dijelaskan), itu (pendataan) memang dari Kelurahan Jakarta Barat. Cuma bilangnya katanya mau kasih bantuan," sebut Dini (29), warga kolong tol, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Tolak Pindah ke Rusun, Warga Kolong Tol: Suami Saya Cari Makan dari Mana?
Dia sempat menyerahkan KK kepada pihak kelurahan. Namun, pihak kelurahan tidak menjelaskan secara terperinci terkait pendataan itu. Hal senada disampaikan Ricky (30) yang tak tahu-menahu soal rencana Pemprov DKI untuk merelokasi mereka.
"Enggak tahu (akan direlokasi ke rusunawa). Rusun juga dulu tiga bulan doang dapatnya (gratis) habis itu suruh bayar," kata Ricky.
Apabila dipindahkan, warga meminta agar biaya sewa rusun bisa disesuaikan kemampuan mereka.
Adapun Pemkot Jakarta Barat masih mendata warga yang tinggal di kolong jalan tol sebelum direlokasi.
"Iya sudah ada (unit rusunawa). Makanya nanti progresnya saya koordinasikan dulu dengan wali kota ya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Retno Sulistiyaningrum, Selasa (11/7/2023).
Saat ini, pendataan warga kolong Tol Angke baru dilakukan dari tingkat wilayah Pemkot Jakbar dengan berbagai tahapan.
"Tahapannya banyak, mendata itu kan dilihat dulu. Apakah bener nih warga ber-KTP DKI atau bukan. Kalau bukan, lalu apa solusinya. Kan harus ada solusinya. Apakah dikembalikan ke (daerah) asalnya atau gimana," papar Retno.
Retno menyampaikan, warga kolong Tol Angke itu akan ditempatkan di rusunawa yang berada di Penjaringan Jakarta Utara dan Rusunawa Tipar Cakung Jakarta Timur. Kendati begitu, Retno tak menjelaskan mengenai waktu pemindahan warga kolong tol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.