Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Paman D dalam Sidang: Kondisi Mental Korban Turun, Lihat Mario Santai Main HP di Polsek

Kompas.com - 19/07/2023, 11:03 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rustam Hatala, paman korban D, dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan keponakannya dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Rustam diperiksa sebagai saksi melalui aplikasi Zoom karena sedang berada di Arab Saudi.

Dalam kesaksiannya, Rustam mengungkap kondisi terakhir keponakannya, D.

Baca juga: Bersaksi di Sidang, Paman D: Mario Dandy Main Ponsel di Polsek Pesanggrahan

Rustam menyebut kondisi mental D menurun dan tidak bisa berbicara normal seperti sedia kala.

"Beda dari sebelumnya. Dia (D) bicara tidak bisa filter. Bahkan dia panggil bapaknya yang dulu biasanya dipanggil 'Pah', sekarang cuma panggil 'Jo'," ujar Rustam saat memberikan keterangannya melalui panggilan video.

Selain itu, kata Rustam, D juga terlihat seperti anak kecil. Kondisi yang sangat berbeda sebelum D dianiaya Mario.

Penasihat hukum Shane berkeberatan

Pengacara Shane Lukas sempat mencecar kesaksian Rustam terkait klaim kondisi korban D.

Ia berkeberatan dan menganggap keterangan Rustam tidak bisa diterima karena bukan seorang pakar yang bisa menilai kondisi medis seseorang.

"Ya, seperti anak kecil, boleh lah. Tapi kan saudara bukan seorang ahli kedokteran atau apa mengatakan itu. Itu yang tidak bisa kami terima," jelas salah satu penasihat hukum Shane.

Baca juga: Berubahnya Perangai D Usai Dianiaya Mario Dandy, Bertingkah seperti Anak Kecil sampai Panggil Ayahnya Jo

Rustam lihat Mario dan Shane di Polsek

Paman D mengaku sempat melihat Mario dan Shane di Polsek Pesanggrahan ketika membuat laporan satu hari setelah penganiayaan D.

Rustam mengaku bertemu dengan Shane di Polsek Pesanggarahan. Shane mengaku berteman dengan D.

Percakapan antara Rustam dengan Shane tidak berlanjut. Namun, pada kesempatan yang sama Rustam memergoki Mario terlihat santai bermain ponsel di dalam ruangan.

"Ada kejadian apa di polsek itu?" tanya hakim.

Baca juga: Mario Dandy Bantah Main HP di Polsek, Kuasa Hukum D: Dia Hapus Barang Bukti

"Saya masuk jam 14.00 WIB, baru mulai di BAP jam 17.00 WIB, di situ pada saat masuk, memang saya agak sedikit penasaran dengan pelaku, kok bisa main HP di dalam, santai, sepertinya dia sering melakukan kejahatan," jelas Rustam.

Meski melihat Mario dan Shane, tetapi ia tidak bertemu dengan orangtua para pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com