Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Meruya Selatan Pastikan Belum Ada Penutupan Jalan Akibat Pembangunan Perumahan

Kompas.com - 20/07/2023, 22:01 WIB
Zintan Prihatini,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Meruya Selatan M Ghuhfri Fatani mengaku, belum menerima informasi terkait rencana penutupan Jalan H Gudig, RT 003 RW 006, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.

Jalan itu disebut-sebut bakal ditutup PT Anwa Residence untuk proyek pembangunan kluster perumahan.

“Informasi penutupan ini belum kami terima. Tadi sudah ditindak lanjut oleh Kapolsek dan Pak Sekertaris Kelurahan ke lokasi, ternyata enggak ada soal penutupan, enggak ada informasi,” ungkap Ghuhfri saat dihubuungi Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Dia tak mengetahui dari mana warga mendengar informasi soal penutupan jalan itu. Namun, Ghuhfri memastikan pengembang belum berencana untuk menutup akses warga di Jalan H Gudig.

“Saat kami tanya (ke PT Anwa Residence katanya) ‘Kami belum membuat wacana tersebut, belum ada pemikiran’. Belum mengucap juga, kenapa sudah ramai? Enggak mengerti dari mana warga mendengarnya,” tutur dia. 

Baca juga: Polisi Masih Kejar Sindikat Internasional Liquid Vape Sabu yang Digerebek di Meruya Utara

Kata Ghuhfri, apabila nantinya memang akan ditutup, pihaknya bakal menemukan solusi agar warga tetap bisa mengakses jalanan.

"Kalaupun ada, pasti akan menghubungi kami dan cari solusinya, jalannya pindah ke mana karena baru kemarin soalnya (spanduk dipasang)," jelas Ghuhfri.

Sebelumnya diberitakan, sebagian besar warga menolak rencana PT Anwa Residence menutup akses di Jalan H Gudig. Hal ini terlihat dari spanduk merah yang dipasang warga ruas jalan tersebut.

Pantauan di lokasi, setidaknya ada tiga spanduk penolakan yang terpasang di gang masuk menuju permukiman tersebut.

"Kami warga RT 03 RW 06 Meruya Selatan sepakat menolak dengan tegas penutupan Jalan H Gudig tanpa persyaratan apapun," tulis warga dalam spanduk itu.

Terlihat pula pembangunan kompleks perumahan sudah berlangsung. Hunian yang berada di sisi kiri jalan pun sudah siap dikosongkan pemiliknya. Alat berat tampak meratakan bangunan di sekitarnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Samid, mengatakan pihak PT Anwa sempat menyampaikan jalanan itu akan ditutup pada Agustus 2023 mendatang.

"Waktu dulu saya dipanggil orang PT Anwa, diberi tahu kalau nanti bulan Agustus mau ditutup, enggak tahu kenapa (alasannya)," ujar Samid ditemui di kediamannya.

"Tetapi katanya karena ini menganggu ada gapura, sering terjadi kecelakaan, ramai lalu lalang," lanjut dia. 

Baca juga: Polda Metro Jaya Gerebek Sindikat Narkoba Liquid Vape Sabu di Meruya Utara

Sebagai Ketua RT, Samid bermusyawarah dengan warga. Alhasil, warga menolak Jalan H Gudig itu ditutup dengan memasang spanduk. Sepengetahuan Samid, PT Anwa bakal membangun kluster di tanah yang sebelumnya telah dibeli dari warga.

"Warga tidak mau jalan ditutup karena itu akses keluar-masuk yang lebih dekat sama jalan tersebut," papar Samid.

Menurut dia, jalan itu merupakan akses utama warga untuk melintas menggunakan mobil maupun sepeda motor. Samid berkata, alasan pengembang berencana menutup jalan milik Pemprov DKI karena dianggap menganggu calon penghuni klusternya keluar-masuk.

"Alasannya menganggu buat dia, karena aksesnya kurang bagus mungkin karena banyak mobil lewat situ turunan. Memang tajam sering kecelakaan, tapi kan kita mesti hati-hati," ucap Samid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com