Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengidap Epilepsi Dikira Maling, Korban Sesalkan Perilaku Sekuriti yang Menghakiminya

Kompas.com - 24/08/2023, 18:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - YR (39), pengidap epilepsi sekaligus korban salah sasaran, menyesalkan perilaku sejumlah sekuriti di kawasan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Cakung, Jakarta Timur.

Sebab, pada Selasa (22/8/2023) malam, para sekuriti setempat menuduhnya sebagai seseorang yang hendak mencuri motor.

Bahkan, mereka menahan tubuh YR dan membiarkan seorang laki-laki tidak dikenal menghantam kepalanya dengan dengkul.

"Yang saya kecewakan dari peristiwa ini adalah kode etik dari tim keamanan," ungkap YR ketika dihubungi, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Dikira Maling karena Bersandar di Motor Saat Epilepsi Kambuh, Pria Ini Babak Belur Dihajar Massa

Menurut dia, tidak sepantasnya sejumlah petugas sekuriti itu menahannya tanpa interogasi terlebih dulu di pos keamanan.

Mereka justru menahan tubuh YR di pinggir jalan dan membiarkan orang lain memukulinya.

"Kalau kode etik tim keamanan, maling atau bukan maling, bawa ke pos buat diinterogasi. Benar atau salah, urusannya di polisi," tegas YR.

"Saya dipukuli di pinggir jalan seolah-olah saya maling jemuran. Menurut saya, enggak harus sampai begitu. Yang mukul saya tinggal mukul, sementara sayanya diikat (dan ditahan)," imbuh dia.

Kejadian salah pukul ini terjadi pada Selasa sekitar pukul 21.30 WIB. Ketika itu YR sedang duduk di kantornya sewaktu gejala kejang mulai terjadi. Sekujur tubuhnya terasa dingin dan ia mulai linglung.

Baca juga: Kronologi Pemukulan Pria Pengidap Epilepsi di Cakung yang Dituduh Hendak Curi Motor

"Jadi saya cuma duduk di ruangan saja, (lalu) saya muter-muter. Lama-lama saya enggak ngerti, dalam keadaan sadar dan tidak sadar, saya keluar kantor dan sudah jalan sampai ke depan sebuah perusahaan," ujar dia.

Karena gejalanya dirasa mulai parah, YR bersandar ke salah satu motor pegawai perusahaan setempat yang sedang terparkir di tepi jalan.

Berdasarkan apa yang diingat YR, serta keterangan dari sejumlah saksi, pemilik motor melihat YR dan mengira motornya akan dicuri.

Sejumlah sekuriti dari perusahan tempat pemilik motor bekerja pun menghampirinya dan bertanya-tanya.

Baca juga: Brutalnya Penganiayaan Salah Sasaran Sekuriti Ancol, Suramkan Masa Depan Tiga Anak Hasanudin

"Saya duduk di motor linglung saja, tahu-tahu dipegangin dan diikat pakai kabel tis," ujar YR.

Para petugas sekuriti juga mengira YR hendak mencuri motor itu. Bahkan, petugas sekuriti menuduh YR sebagai orang yang sering mencuri motor di kawasan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com