Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemarnya Sungai Perbatasan Bogor-Bekasi, Air Menghitam dan Bau, Ribuan Ikan Mati

Kompas.com - 12/09/2023, 08:13 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Air di aliran sungai Cileungsi tepatnya di Kali Vila Nusa Indah, yang menghubungkan antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi tercemar. Kondisi ini membuat air di sana menghitam, berbau busuk, dan mengeluarkan busa.

Akibatnya yang ditimbulkan tidak main-main. Ribuan ikan sapu-sapu, yang dikenal bisa hidup di lingkungan kotor, bahkan mati.

Dalam pengamatan Kompas.com pada Senin (11/9/2023), kondisi kali tersebut sudah sepenuhnya tercemar.

Baca juga: Air Hitam dan Ikan Sapu-sapu Mati di Kali Perbatasan Bogor-Bekasi, Warga: Bukan Pertama Kali

Bangkai ribuan ikan sapu-sapu itu mengapung. Ada pula ikan yang sekarat dan hanya berenang di tepi kali.

Ribuan ikan itu mati diduga karena tercemar limbah di kali. Busa yang mencemari kali tersebut diduga hasil dari pembuangan limbah pabrik di Kabupaten Bogor.

Kondisi kian diperparah dengan banyaknya sampah, mulai dari sampah popok, sampah plastik, hingga sampah pakaian yang mengapung.

Aroma busuk bahkan bisa tercium hingga radius kurang lebih 300 meter.

Bukan pertama kali

Raiza Septianto (29), warga yang tinggal di dekat lokasi, mengatakan, sungai tersebut sudah pernah tercemar sebelumnya.

Hal ini disebabkan limbah pabrik yang berasal dari Kabupaten Bogor.

"Sudah sering ini mah kejadian kaya begini (air tercemar limbah). Saya mah mikirnya ini hasil dari buangan limbah (dari Kabupaten Bogor)," tutur Raiza kepada Kompas.com di sekitar lokasi, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Diduga Tercemar, Ribuan Ikan Sapu-sapu Mati di Kali Perbatasan Bogor-Bekasi

Bau busuk dan menghitamnya air juga akan terjadi saat musim kemarau tiba. Ikan sapu-sapu yang memenuhi aliran kali tersebut akan muncul ke permukaan dan mati perlahan.

"Sering. Sering banget. Ini kan memang limbah jadi air itu pasti hitam terus beberapa hari kemudian, ikan pada enggak kuat akhirnya mati semua," ucap Raiza.

Raiza menuturkan, kejadian matinya ribuan ikan itu sudah berlangsung beberapa hari ke belakang.

Namun demikian, ia belum mendapat informasi apakah perusahaan yang mencemari sungai itu sudah disanksi atau belum.

"Belum tahu (dapat sanksi atau enggak), karena kejadiannya juga baru beberapa hari ini dan ini juga wilayah perbatasan, jadi kurang paham yang kasih sanksi itu siapa," ucap dia.

Baca juga: Musim Kemarau, Jalur Hijau di Jakarta Pusat Kini Disiram 2 Kali Sehari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com