Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Bekasi Periksa Dokter dan Direksi RS Kartika Husada Buntut Anak Meninggal Usai Operasi Amandel

Kompas.com - 05/10/2023, 09:48 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dokter Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih yang menangani bocah bernama Alvaro (7) dipanggil Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk dimintai keterangan berkait dugaan malapraktik.

Adapun Alvaro didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi amandel yang dilakukan di RS tersebut pada Selasa (19/9/2023). Alvaro kemudian meninggal.

"Pada tanggal 29 (September), kami sudah memanggil pihak rumah sakit untuk memberikan keterangan dan meminta kronologi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati saat ditemui di Kantor Wali Kota Bekasi, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Dinkes Bekasi Bina dan Awasi RS Kartika Husada Buntut Anak Meninggal usai Operasi Amandel

Namun, pada saat pemanggilan pertama, pihak RS belum membawa dokumen berisi kronologi.

"Kami panggil lagi di tanggal 2 (Oktober), Senin, untuk menyampaikan kronologi yang sudah disiapkan," ujar Tanti.

Selain dokter yang menangani Alvaro, Dinkes juga memanggil direktur RS dan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).

"Semua (dipanggil), baik itu direktur, baik itu dokter DPJP-nya, baik itu dokter terkait (yang tangani Alvaro) empat atau lima, saya lupa, sama direksi dan wadirnya," kata Tanti.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Iringi Kepergian Anak yang Meninggal Usai Operasi Amandel

Namun, Tanti belum bisa menyampaikan apakah ada tindakan malapraktik dalam operasi amandel Alvaro.

"Itu bukan kewenangan dan kapasitas daripada Dinkes. Kalau untuk masalah penilaian ini kan masih berjalan, sehingga kami belum bisa menyampaikan dahulu," tutur dia.

Tanti berjanji pihaknya akan mengawasi serius dengan membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.

Saat ini, kasus dugaan malapraktik masih didalami bersama pihak terkait, termasuk Kementerian Kesehatan.

"Kami koordinasi (dengan Kemenkes), harus secepat mungkin, apakah mungkin kami akan by phone dulu atau besok ke sana, secepat mungkin," imbuh Tanti.

Baca juga: Ikhlas Melepas Anaknya yang Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Bisa Jadi Pelajaran

Diketahui, Alvaro menjalani operasi amandel pada 19 September 2023 di RS Kartika Husada Jatiasih. Empat hari setelah operasi, dia diagnosis mati batang otak.

Selama 13 hari, Alvaro terbaring dalam keadaan koma sebelum mengembuskan napas terakhir pada Senin (2/10/2023).

Jenazah Alvaro telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Bekasi, Rabu kemarin.

Pihak RS telah menyampaikan permintaan maaf atas kekecewaan keluarga selama Alvaro dirawat.

Namun, pihak RS belum menjelaskan secara detail penyebab Alvaro mengalami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com