Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ferrari Tabrak 5 Kendaraan di Senayan Berujung Damai, Korban Sepakat Tak Lanjutkan Proses Hukum

Kompas.com - 11/10/2023, 09:47 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mobil sport Ferrari menabrak lima kendaraan di Bundaran Senayan, berujung damai, setelah seluruh korban sepakat tak melanjutkan proses hukum.

Danang Prasetyo (27), salah satu korban mengungkapkan bahwa semua korban yang ditabrak oleh RAS (29) telah satu suara untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

Kesepakatan itu terjadi setelah RAS menyatakan siap menanggung kerugian yang dialami oleh para korban.

"Dari pihak korban tidak ada yang menuntut untuk dipenjarakan, tidak ada," kata Danang dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Serba-serbi Ferrari Kecelakaan di Senayan: Pengemudi Jadi Tersangka, Bau Alkohol, dan Pemukulan

Danang menyebut, dirinya bahkan sudah menerima uang ganti rugi untuk sepeda motornya yang mengalami kerusakan.

Proses ganti rugi terjadi setelah ia dan RAS bertemu di kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (9/10/2023) lalu.

"(Pertanggungjawaban) dalam bentuk berapa kerugiannya saja. Saya kerugiannya hanya motor, saya pribadi mintanya kerugian saya berapa, jadi saya mintanya sekian uang," ucap Danang.

Danang Prasetyo (27), salah satu korban yang ditabrak Ferrari MerahSassi Zahrani Denaya Danang Prasetyo (27), salah satu korban yang ditabrak Ferrari Merah

Kendati demikian, dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa total uang ganti rugi yang diberikan oleh RAS kepada korban lain.

Sebab, masing-masing dari korban memiliki nilai kerugian yang berbeda-beda.

"Pihak korban sepakat secara kekeluargaan. (Hasil kepolisian) belum ada kabar lagi, baru itu saja," ucap Danang.

Baca juga: Korban Sebut Pengemudi Ferrari Penabrak 5 Kendaraan Memukul Duluan, lalu Dipukul Balik

Sebelumnya, Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Jhoni Eka Putra juga menyampaikan hal yang sama.

Ia menyebut bahwa RAS memang bersedia untuk bertanggung jawab atas kelalaian yang ia buat.

"Kalau dia (RAS) tanggung jawab, saya dengar dia tanggung jawab. Tapi bentuk apa dia tanggung jawab, saya enggak paham soal itu," kata Jhoni kepada wartawan, Selasa (10/10/2023).

Kendati demikian, ia menegaskan kasus ini masih berproses dan pihaknya terus mendalami semua keterangan RAS.

"Iya masih proses, namanya kecelakaan itu enggak bisa hari ini selesai atau besok selesai. Belum. Masih ada perlu pemeriksaan-pemeriksaan yang perlu dilengkapi," ucap Jhoni.

Baca juga: Keributan Pengemudi Ferrari yang Kecelakaan di Bundaran Senayan: Melaju Kecepatan Tinggi hingga Aniaya Korban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com