Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka Manusia Berserakan di Hutan Jasinga Bogor, Polisi: Diduga Dimakan Hewan Liar

Kompas.com - 31/10/2023, 18:27 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Temuan kerangka manusia di Jasinga, Bogor, Jawa Barat, masih jadi misteri.

Polisi menduga korban dimakan hewan liar. Namun, penyelidikan saat ini masih terus dilakukan.

Kepala Polsek Jasinga Ajun Komisaris Jony Handoko mengatakan, kerangka atau tulang-tulang manusia tersebut ditemukan sudah dalam keadaan berserakan.

Atas dasar itu lah, polisi menduga korban dimakan oleh binatang.

"Tulang-tulang yang terpisah agak jauh ya, ada yang dua meter dari TKP penemuan awal. Kemungkinan sudah dimakan oleh binatang liar. Jadi, kerangka itu terpencar-pencar," kata Jony, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Jasinga Bogor, Tulang Terpencar

Jony mengungkapkan, kerangka manusia itu ditemukan di sebuah area hutan dan perkebunan di wilayah Kampung Liud, Desa Curug, Jasinga, Kabupaten Bogor. Lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga.

Kejadian itu pertama kali dilaporkan oleh seorang warga yang sedang mencari pakan ternak.

"Awalnya ada warga yang sedang mencari rumput. Terus dia cium bau busuk, ternyata dia lihat ada kerangka manusia," ungkapnya.

"Jadi kerangkanya itu langsung keliatan, bagian kepala dan kaki. Dia kaget, lalu langsung lapor," sambungnya.

Baca juga: Kerangka Manusia yang Ditemukan di Hutan Jasinga Bogor Tidak Utuh

Ia menambahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang yang diduga milik korban yakni baju dan jam tangan.

Barang-barang tersebut ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan kerangka. Baju ditemukan di sekitar area, sementara jam tangan ditemukan masih menempel di tulang.

"Untuk ciri-cirinya, korban diperkirakan memiliki tinggi sekitar 165 sentimeter," imbuhnya.

"Cuman ditemukan ada jam tangan, masih menempel di tulang. Sama baju motif batik warna hitam, kita temukan di sekitar itu. Nggak ada barang lain yang kita temukan," bebernya.

Baca juga: Fakta Baru Temuan Kerangka Manusia di Selokan Duren Sawit: Laki-laki, Usia Sekitar 44-65 Tahun

Dirinya menyampaikan, sejauh ini belum ada laporan yang masuk ke kepolisian perihal soal orang hilang.

Sementara, kerangka manusia sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi atau visum.

"Identitasnya belum diketahui. Kita masih terus cari keterangan-keterangan. Sejauh ini belum ada warga sekitar yang melaporkan kehilangan salah satu anggota keluarganya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com