Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Warga di Sekitar TPA Ilegal Pondok Ranji Retak, Diduga akibat Truk Sampah Mondar-mandir

Kompas.com - 03/11/2023, 16:39 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rumah warga di dekat tempat pemrosesan akhir (TPA) ilegal di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, mengalami keretakan di bagian dinding.

Keretakan itu diduga akibat mobilitas truk sampah yang selalu mondar-mandir setiap malam di TPA ilegal tersebut.

Salah satu rumah yang mengalami keretakan yakni milik Sarmili (41).

Selama delapan tahun terakhir tinggal di dekat TPA ilegal, Sarmili mengaku baru-baru ini rumahnya yang berukuran 4x5 meter mengalami keretakan di bagian temboknya.

Baca juga: TPA Ilegal yang Disegel di Pondok Ranji Dikelola Ormas, Warga: Sampah yang Dibuang Kebanyakan dari Jakarta

Setidaknya ada empat sampai lima titik keretakan di antaranya, dinding di samping pintu rumah dan tiga titik keretakan di dinding kamarnya.

"Ini kan tembok tadinya enggak (retak) begini. Noh, tembok yang di dalam aja sudah mau roboh. Ini keretakannya banyak sekitar ada 5 lima titik," kata Sarmili saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Sarmili menduga keretakan itu terjadi karena mobilitas truk pengangkut sampah yang melintas di samping rumahnya.

Dugaan itu diperkuat lantaran setiap truk itu melintas selalu menghasilkan getaran. Sebab, akses menuju TPA liar itu bukan berupa jalanan beraspal, melainkan hanya tanah yang dikeraskan.

Baca juga: Oknum Masih Buang Sampah di TPA Ilegal Pondok Ranji meski Disegel, Warga: Datangnya Malam-malam

"Ini retak karena kena getaran mobilitas truk lengangkut sampah, soalnya kan jalanan ini bukan aspal cuma tanah urukan. Sebenarnya, kalau mobil kecil mah enggak (berdampak) tapi kan yang lewat mobil truk mulu," ucap dia.

Selain kediaman Sarmili, ada pula rumah warga bernama Rudi (69) yang mengalami hal serupa. Posisi rumahnya hanya bersebelahan dengan kediaman Sarmili.

Kompas.com berkesempatan melihat kerusakan rumah tersebut. Ada tembok yang retak, tepatnya di atas ventilasi. Selain itu, ada pula retak di setiap sisi tembok, yang memiliki panjang yang bervariasi.

Namun, salah satu keretakan itu sudah ditambal.

"Itu kan bebannya berat. Kalau truk itu lewat di sini berasa goyang makanya jadi retak. Itu mobilnya berukuran besar belum lagi kan berisi muatan penuh (sampah)," ucap Rudi.

Baca juga: Pemkot Tangsel Segel TPA Ilegal di Pondok Ranji karena Timbulkan Bau

Adapun aktivitas pembuangan sampah itu sudah berlangsung selama setahun lebih.

Dalam periode itu, Satpol PP Tangsel disebut-sebut baru menindak sekali, yaitu penyegelan pada Senin (30/10/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com