JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan bahwa target pembangunan jalur sepeda hingga 2026 tetap akan dituntaskan.
Dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI Jakarta 2023-2026, tercantum pembangunan jalur sepeda sepanjang 535,68 kilometer hingga 2026.
"Pasti dikejar (targetnya)," ujar Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Menurut Syafrin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memang menyusun target jangka panjang untuk pembangunan jalur sepeda.
Baca juga: Pembangunan Jalur Sepeda di Jakarta Sudah Capai Target, Heru Budi: Kalau Diperlukan, Kami Tambah
Namun, Pemprov DKI Jakarta tetap memiliki target capaian tahunan dalam menjalankan RPD yang telah disusun.
"Ditetapkan sampai 2026 adalah 500 sekian kilometer, maka disusun staging penyusunan pencapaiannya, tidak langsung tahun ini 500 kilometer sampai dengan 2026," kata Syafrin.
Untuk target pembangunan jalur sepeda sampai 2024, lanjut Syafrin, sepanjang 298 kilometer. Sedangkan yang sudah terbangun saat ini adalah 314 kilometer.
Baca juga: Siap Tambah Jalur Sepeda di Jakarta, Heru Budi: Memang Ada yang Larang?
"Secara target 2024 itu adalah 298 kilometer. Saat ini kami di Jakarta sudah 314 kilometer," pungkas Syafrin.
Sebelumnya, komunitas pengendara sepeda Bike to Work (B2W) menyebut kebijakan Heru seolah menunjukkan tidak berlanjutnya upaya memfasilitasi para pengendara sepeda di Jakarta.
"Pj Gubernur justru menggusur kebijakan sebelumnya. Kami anggap malapraktik tata kelola jalur sepeda," ujar Ketua Umum B2W Indonesia Fahmi Saimima saat dikonfirmasi, Selasa (7/11/2022).
Fahmi mencontohkan, Pemprov DKI yang tidak lagi menganggarkan pembangunan jalur sepeda pada 2024.
Baca juga: Alasan Dishub DKI Ganti Stick Cone Jalur Sepeda dengan Mata Kucing
Bahkan, Pemprov DKI juga pernah menggusur pedestrian dan jalur sepeda di wilayah Santa, Jakarta Selatan, untuk merekayasa lalu lintas.
Hal tersebut, lanjut Fahmi, menjadi alasan B2W memutuskan mencabut predikat "Kota Ramah Sepeda" untuk DKI Jakarta yang diberikan pada 2021.
"Kami berpandangan tidak lah baik mempertahankan penghargaan itu. Sedangkan kondisi nyatanya, saat ini, sangat jauh dari apa yang dinilai baik ketika penghargaan diberikan," kata Fahmi.
Fahmi menerangkan, B2W memberikan predikat "Kota Ramah Sepeda" untuk Jakarta karena dianggap mempunyai sistem tata kota yang baik untuk bersepeda.
Pembangunan jalur sepeda di Jakarta juga dilakukan secara masif dengan penyediaan anggaran mencapai Rp 119 miliar untuk tiga tahun.
"Realitasnya malah memperlihatkan adanya langkah-langkah yang sangat bertolak belakang dengan semangat penghargaan itu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.