Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Penyerang Rumah Kapolri Terungkap | Faktor Kasus Covid-19 Melonjak di Jakarta | Pelecehan di Ponpes Serpong

Kompas.com - 16/12/2023, 05:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang sosok pelaku penyerangan terhadap penjaga rumah dinas Kepala Kepolisian RI (Kapolri) di banyak dibaca pada Jumat (15/12/2023).

Faktor penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir juga turut jadi perhatian pembaca.

Baca juga: Sayangkan Anak yang Diperkosa Ayah di Tangsel Diusir, Komnas Perempuan: Kasusnya Berat

Kemudian, berita tentang adanya dugaan pelecehan yang dilakukan sebuah pondok pesantren di Serpong, Tangerang Selatan, juga jadi berita terpopuler. Berikut paparannya:

1. Penyerang rumah Kapolri pernah dirawat di RSJ

Polisi menyebut JPP, pria penyerang penjaga rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Menurut keterangan keluarga, yang bersangkutan pernah dirawat di RSJ Naimata, Kupang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).

Hengki menambahkan, JPP dulunya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Bahkan, JPP pernah bersekolah magister di salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Polisi Tak Temukan Senjata pada Pria yang Serang Penjaga Rumah Dinas Kapolri

2. Faktor penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, ada tiga faktor penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Kenapa Covid-19 meningkat padahal prokes dan mobilitas relatif statis? ada 3 hal dominan," ujar Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama saat dikonfirmasi, Jumat (15/12/2023).

Ngabila mengatakan, faktor pertama yang menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta, yakni peralihan musim yang membuat imunitas seseorang menurun. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 Naik Sejak Akhir November, Meningkat Tajam Desember

3. Pelecehan santriwati dan dan pengajar ponpes Serpong

HS, seorang kepala pondok pesantren (ponpes) sekaligus pengajar di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, diduga juga melecehkan seorang pengajar berinisial S di ponpes tersebut.

Pengakuan itu disampaikan S ketika para guru melakukan pertemuan dengan pimpinan ponpes untuk membicarakan kasus dugaan pelecehan oleh HS terhadap 13 santriwati.

"Salah satu guru itu langsung bilang (ke pimpinan ponpes), 'Maaf Pak, bukan anak-anak saja yang jadi korban, termasuk saya juga jadi korban'. Kami kaget, langsung tanya ibu diapain gitu, akhirnya ibu itu jelasin," kata salah satu guru ponpes berinisial A saat dikonfirmasi, Jumat (15/12/2023). Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com