Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian HCC: Perantau dan Jomlo di Jabodetabek Lebih Berisiko Kesepian

Kompas.com - 20/12/2023, 11:07 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga nonprofit di bidang kesehatan masyarakat dan kesehatan komunitas, Health Collaborative Center (HCC) menyebut perantau dan jomlo yang tinggal di Jabodetabek memiliki risiko 1,5 kali lebih besar mengalami kesepian.

Data itu diperoleh HCC setelah menyurvei 1.229 warga Jabodetabek sejak Oktober 2023 dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error 2,3 persen.

“Jadi dari 1.229 responden, terdapat 400 perantau yang mengikuti survei kami. Hasilnya, 6 dari 10 perantau di Jabodetabek ternyata mengalami kesepian derajat sedang,” kata peneliti utama sekaligus Ketua HCC Ray Wagiu Basrowi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Hasil Penelitian Ungkap 4 dari 10 Orang di Jabodetabek Merasa Kesepian

Dengan demikian, kata Ray, perantau di Jabodetabek memiliki risiko 1,5 kali lebih besar mengalami kesepian.

Selain itu, dalam penelitian ini terungkap bahwa jomlo memiliki risiko yang sama, layaknya perantau.

Ray mengatakan, setidaknya ada 60 persen warga Jabodetabek yang belum atau tidak menikah mengalami kesepian.

“Jika Anda Jomlo, Anda 1,5 kali lebih berisiko alami kesepian. Kalau dari data kami, 6 dari 10 warga Jabodetabek yang belum atau tidak menikah sudah mengalami kesepian derajat sedang,” tutur dia.

Baca juga: 7 Tanda Orang Kesepian Menurut Psikologi

Menurut Ray, ada beberapa faktor pendorong yang akhirnya membuat perantau dan jomlo di Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang.

Salah satunya adalah ketidakcocokan dengan lingkungan sekitar, baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.

Selain itu, hobi yang tak serupa dengan orang di sekitar disinyalir membuat derajat kesepian semakin meninggi.

“Faktor dominan yang bisa menentukan derajat kesepian seseorang adalah ketidaksesuaian dengan lingkungan, sering merasa malu atau minder, sering merasa tidak dekat dengan orang lain, dan hobi yang berbeda dengan teman sekitar,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com