Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Sebut Pelintasan KA Juga Jadi Biang Kerok Kemacetan di Dekat Stasiun Pasar Minggu

Kompas.com - 22/01/2024, 16:21 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Bernard Pasaribu menyebutkan, pelintasan kereta api di dekat Stasiun Pasar Minggu menjadi salah satu biang kerok kemacetan di Jalan Raya Pasar Minggu, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Bernard menyampaikan itu saat menjelaskan mengenai banyaknya pengemudi ojek online (ojol) yang memangkal di depan Stasiun Pasar Minggu.

“Salah satu penyebab kemacetan di sekitar Stasiun Pasar Minggu juga disebabkan adanya pelintasan sebidang kereta api,” ucap Bernad saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Banyak Ojol “Ngetem” di Depan Stasiun Pasar Minggu, Pemkot Jaksel Rencanakan Buat Lay Bay

Bernad berujar, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan melalui Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin sudah meminta agar pelintasan sebidang tersebut ditutup.

“Tapi, hingga saat ini belum terealisasi,” ucap Bernad.

“Penutupan pelintasan sebidang itu langsung Bapak Wali Kota yang meminta ke PT KAI, karena itu kan kewenangan dari pihak KAI,” imbuh dia.

Baca juga: Dishub Mengaku Sering Halau Ojek Ngetem di Depan Stasiun Pasar Minggu, tapi Selalu Balik Lagi

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pengemudi ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) memarkirkan sepeda motornya di depan Stasiun Pasar Minggu.

Padahal, sudah ada rambu lalu lintas dilarang berhenti yang terpasang di dekat Stasiun Pasar Minggu.

Kendaraan mereka yang terparkir sembarangan ini membuat ruas Jalan Raya Pasar Minggu dari arah Kalibata menuju Poltangan jadi menyempit dan terkadang menyebabkan kemacetan.

Selain itu, tidak sedikit pengendara sepeda motor melawan arus di Jalan Raya Pasar Minggu menuju Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Akui Bikin Macet, Ojol Terpaksa Ngetem di Stasiun Pasar Minggu demi Cari Penumpang

Seorang pengendara sepeda motor bernama Akhmad (37) mengaku nekat melawan arus karena ingin cepat-cepat sampai rumah di Halim, Makasar, Jakarta Timur.

“Putar baliknya jauh soalnya, itu di depan Kompleks Polri Brimob. Belum lagi, jalan dari Pasar Minggu ke arah putar balik yang macet. Kalau kayak begini (lawan arah) kan cepat,” kata Akhmad saat ditemui Kompas.com ketika menunggu kereta api melintas.

Sementara itu, pedagang bernama Tarsih (46) mengatakan, lawan arus seolah sudah menjadi budaya.

Bahkan, warga setempat sudah tidak heran dengan ulah para pengendara nakal yang lawan arus.

“Kalau pengendara motor yang lawan arus ini biasanya orang-orang yang pengin potong jalan. Karena kan jalan ini bisa tembus ke Condet dan bahkan Kramatjati,” ungkap Tarsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com