JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) memarkirkan kendaraannya di depan Stasiun Pasar Minggu, Jalan Raya Pasar Minggu, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Meski sudah ada rambu lalu lintas dilarang berhenti, mereka tetap saja cuek dan memakan bahu Jalan Raya Pasar Minggu dari arah Kalibata menuju Tanjung Barat.
Kendaraan mereka yang diparkir sembarangan membuat ruas Jalan Raya Pasar Minggu menyempit dan terkadang mengakibatkan kemacetan.
Namun, para pengemudi ojol dan opang ini bukan satu-satunya menjadi penyebab kemacetan di Jalan Raya Pasar Minggu.
Baca juga: Opang dan Ojol “Ngetem” di Depan Stasiun Pasar Minggu, Bikin Jalan Sempit dan Macet
Tidak sedikit pengendara sepeda motor melawan arus di Jalan Raya Pasar Minggu menuju Jalan Masjid Al-Makmur.
Salah satu pengemudi ojol berinisial AR mengakui bahwa ia dan rekan seprofesinya membuat Jalan Raya Pasar Minggu tersendat dan bahkan macet.
Kendati demikian, berdasarkan sudut pandang pengemudi ojol, mereka terpaksa mengetem demi mencari penumpang.
“Ya saya enggak membantah ya kalau ojol terkadang jadi salah satu penyebab kemacetan di jalan gara-gara ngetem. Tapi kan kami di sini juga cari penumpang,” kata AR.
Baca juga: Akui Bikin Macet, Ojol Terpaksa Ngetem di Stasiun Pasar Minggu demi Cari Penumpang
“Kalau saya enggak ngetem, ya yang ada hanya habiskan bensin di jalan,” tutur AR melanjutkan.
Sementara itu, seorang pengendara sepeda motor bernama Akhmad (37) mengaku nekat melawan arus karena ingin cepat-cepat sampai rumah di Halim, Makasar, Jakarta Timur.
“Putar baliknya jauh soalnya, itu di depan Komplek Polri Brimob. Belum lagi, jalan dari Pasar Minggu ke arah putar balik yang macet. Kalau kayak begini (lawan arah) kan cepat,” kata Akhmad.
Tarsih (46), pedagang di Stasiun Pasar Minggu mengatakan, pengendara motor yang lawan arus seolah sudah menjadi budaya.
Baca juga: Putar Balik Jauh, Banyak Pengendara Lawan Arus di Pasar Minggu Tembusan Condet
Bahkan, warga setempat sudah tidak heran dengan para pengendara nakal yang lawan arus ini.
“Kalau pengendara motor yang lawan arus ini biasanya orang-orang yang pengin potong jalan. Karena kan jalan ini bisa tembus ke Condet dan bahkan Kramat Jati,” ungkap Tarsis.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Bernad Pasaribu mengatakan, keberadaan ojol yang menunggu, menaikkan, dan menurunkan penumpang cukup banyak di Stasiun Pasar Minggu.