Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Tersangka Batal Hadiri Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Disebut Tak Sanggup

Kompas.com - 23/01/2024, 17:09 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ibunda Argiyan Arbirama (19), tersangka pembunuhan dan pemerkosaan mahasiswi berinisial KRA di kontrakan wilayah Depok batal menghadiri rekonstruksi perkara sebagai Saksi 1.

Padahal, sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra memastikan orangtua pelaku hadir.

Posisi Saksi 1 diwakili oleh Ketua RT 04 RW 05 Kelurahan Sukmajaya Depok, Chodijah (49).

Baca juga: Tersangka Peragakan 30 Adegan Pemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok

"Tadi saya kan yang reka ulang jadi Saksi 1, soalnya katanya ibu pelakunya enggak kuat, enggak bisa," kata Chodijah kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Chodijah mulai hadir di TKP saat adegan membuka kunci pintu kontrakan untuk memeriksa kondisi korban.

Rekonstruksi selesai dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB. Kegiatan ditutup dengan adegan Saksi 1 mengunci pintu rumah dan bergegas menuju Polsek Sukmajaya bersama Saksi 2 untuk membuat laporan.

Di samping itu, Chodijah mengungkapkan rasa kesalnya kepada tersangka sesaat sebelum rekonstruksi dimulai.

Argiyan datang dengan rambut botak dan berpeci putih ke TKP.

Baca juga: Penampilan Berbeda Pemerkosa dan Pembunuh Mahasiswi di Depok, Botak dan Berpeci Putih

"Kurang ajar kamu ya, bikin malu orangtua. Kamu liat muka Ketua RT kamu, bisa-bisanya sudah bikin malu kampung sini," kata Chodijah kepada Argiyan di TKP.

Menurut penjelasan Wira, rekonstruksi hari ini dilakukan untuk melihat dan menilai apakah tersangka memiliki unsur kesengajaan dalam tindak pidana tersebut.

"Kita akan lihat di rekonstruksi, apakah pelaku telah menyusun rencana atas tindak kejahatannya atau atas unsur ketidaksengajaan," tambah Wira.

KRA tewas setelah dicekik, diperkosa, dan diikat tangannya di atas kasur kamar kontrakan.

Korban ditinggalkan dalam kondisi lemas tak berdaya sebelum akhirnya ditemukan tewas oleh ibu tersangka.

Usai mencekik korban. pelaku mengirim pesan singkat kepada ibunya dan melarikan diri.

Ia diringkus polisi di Pekalongan, Jawa Tengah, pada keesokan harinya, Jumat (19/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com