Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekaman E-KTP Pemilih Pemula di Bogor, Gen Z Minta Foto Ulang agar Hasilnya Bagus

Kompas.com - 07/02/2024, 14:36 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Generasi Z ada yang baru akan menggunakan hak pilih mereka untuk kali pertama pada Pemilu 2024 mendatang.

Untuk terdaftar sebagai pemilih, para "Gen Z" harus berusia 17 tahun dan sudah memiliki e-KTP pada 14 Februari 2024.

Karena itu, perekaman e-KTP terus digencarkan dengan melakukan kegiatan jemput bola ke sekolah-sekolah, agar Gen Z dapat berpartisipasi menyalurkan hak pilihnya.

Di satu sisi, ada yang menarik dalam proses perekaman e-KTP bagi pemilih pemula, seperti yang diceritakan Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Disdukcapil Kota Bogor, Mugi Lastono.

Baca juga: Disdukcapil Kota Bogor Gencarkan Perekaman KTP Pemilih Pemula sampai Hari Pemilu

Ia menuturkan, setelah selesai difoto petugas tapi hasilnya kurang memuaskan, banyak Gen Z yang meminta foto ulang.

“Kejadian lucu kalau ke sekolah, mereka ini kalau fotonya kurang, mereka minta foto lagi,” ucap Mugi saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Mugi menyebut penampilan para Gen Z sangat stylish.

Maka tak heran pada sesi foto untuk e-KTP di sekolah, siswa rela membawa baju ganti dan berdandan agar foto KTP mereka tampak keren.

Para Gen Z berupaya untuk memberikan penampilan terbaik mereka, mengingat foto KTP adalah foto ‘terburuk’ bagi sebagian orang.

Baca juga: Strategi Disdukcapil Kota Bogor Kejar Target Perekaman KTP bagi Pemilih Pemula

Tak jarang hasilnya terlihat kurang menarik dan tidak merepresentasikan diri dari sang pemilik KTP. Apalagi identitas satu ini berlaku untuk seumur hidup.

“Yang kita hadapi ini Gen Z yang ternyata mereka itu stylish banget, mereka gak mau kalau foto pakai seragam atau facenya belum pakai makeup,” ujarnya.

Baik Mugi atau staff Disdukcapil yang bertugas, tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Apabila para siswa merasa tidak puas, pengulangan pengambilan foto bisa dilakukan.

“Bisa kembali mengambil foto, kita tidak masalah. Tetapi, pasti berdampak ke antrian selanjutnya ya jadi lebih lama, tetapi gakpapa,” ujar Mugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com