Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah 2, Sebanyak 4 Petugas KPPS Pemilu 2024 di DKI Wafat

Kompas.com - 17/02/2024, 21:09 WIB
Firda Janati,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mencatat penambahan dua orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilu 2024 yang meninggal dunia.

"Betul, ada penambahan dua orang petugas KPPS yang wafat di Jakarta," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Astri Megatari saat dikonfirmasi, Sabtu (17/2/2024).

Astri menjelaskan, satu petugas KPPS Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur bernama Joni Windari meninggal dunia pada Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Sistem Sirekap Dinilai KPPS Belum Siap Dukung Pemilu 2024

Kemudian, satu anggota KPPS bernama Hasanah berasal dari Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Jumat.

"Hingga kini tercatat empat orang KPPS meninggal dunia," ujar Astri.

Mewakili KPU DKI, Astri mengucapkan dukacita sedalam-dalamnya atas kepergian dari empat petugas KPPS tersebut.

"Kami mengimbau kepada jajaran termasuk ad hoc, agar mengatur jadwal dengan mempertimbangkan kondisi," ujar dia.

Astri mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk selalu siap siaga pelayanan kesehatan di puskesmas.

Baca juga: Diduga Kelelahan, 2 Anggota KPPS di Pati Mengalami Keguguran Kandungan

 


"Kami koordinasi dengan Dinkes agar standby pelayanan kesehatan di puskesmas dan satu ambulans di setiap kecamatan. Kepada PPK juga akan kami supply dengan vitamin," imbuhnya.

Adapun, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan, sebanyak 13 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), jatuh sakit dan kini menjalani rawat inap.

"Saat ini terdapat 13 orang sedang dirawat. Sementara untuk petugas non-KPPS terdapat empat orang yang sedang dirawat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Ani Ruspitawati dalam keterangan resminya, Sabtu.

Para petugas Pemilu 2024 tersebut mengalami hipertensi, gangguan lambung, hingga sakit kepala.

Baca juga: Dinkes DKI: 13 Petugas KPPS Sakit dan Dirawat Usai Bertugas pada Pemilu 2024

"Penyakit terbanyak yang dialami petugas adalah penyakit bawaan seperti hipertensi dan tekanan darah tinggi, serta penyakit ringan seperti batuk, pilek," kata Ani.

Sebelumnya, Ketua KPPS TPS 70, Kelurahan Rawa Badak Utara, Iyos Rusli (52) meninggal dunia saat menjalankan tugas melakukan penghitungan suara pada Rabu (14/2/2024).

Kedua, petugas KPPS berinisial AJ (24) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jakarta Pusat. AJ kecelakaan saat mengantar logistik dari Kelurahan Kebon Kacang ke Gelanggang Olahraga (GOR) Tanah Abang, Kamis (15/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com