Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kurma di Pasar Jatinegara Sebut Dagangannya Ramai Dibeli Menjelang Ramadhan dan Lebaran

Kompas.com - 13/03/2024, 21:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kurma di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, menyebut dagangannya lebih ramai dibeli oleh konsumen setiap menjelang bulan puasa.

"Di sini ramai pembeli sekitar seminggu sebelum puasa," ungkap pedagang kurma bernama Uud (65) di lokasi, Rabu (13/3/2024).

Sejak berjualan kurma mulai tahun 1978, toko milik Uud cenderung sepi pembeli setiap hari pertama dan kedua puasa, begitu pula hari-hari berikutnya.

Baca juga: Bulan Ramadhan, Harga Kurma di Pasar Jatinegara Melonjak

Ia menduga, ini karena para pelanggannya sudah memborong kurma sebelum bulan puasa.

Karena itu, stok kurma untuk sahur dan buka puasa masih tersedia cukup banyak sampai seminggu menjelang Lebaran.

Meski sepi, setiap hari setidaknya ada sejumlah pelanggan yang membeli kurma dalam jumlah kecil.

"Ada yang beli setengah kilogram, seperempat kilogram. Beli Rp 10.000 atau Rp 5.000 juga ada," kata Uud.

Uud juga berjualan kurma di luar bulan Ramadhan. Bedanya, hari-hari biasa lebih ramai pembeli daripada hari-hari di bulan puasa menjelang Lebaran.

Ramai menjelang Lebaran

Biasanya, pelanggan Uud mulai berdatangan kembali untuk memborong kurma sebagai kudapan saat Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Ramai Boikot Kurma Israel, Menko PMK: Cari Kurma Produksi Indonesia Sendirilah kalau Ada

Ada pula yang memborong kurma demi dibawa ke kampung halaman sebagai oleh-oleh, atau dibagikan ke para tetangga dan sanak saudara yang berkunjung.

"Biasanya ada yang beli dus-dusan, ada yang kiloan, tergantung keperluannya. Kalau mau pulang kampung atau ngasih orang ya belinya banyak," ungkap Uud.

Uud juga berjualan kurma di luar bulan Ramadhan. Setiap harinya, selalu ada pelanggan yang mampir, beda halnya dengan hari-hari biasa saat bulan Ramadhan.

Ramai pelanggan berkat musim umrah

Sementara itu, pedagang kurma lainnya bernama Elawati (52) mengatakan bahwa tokonya selalu ramai pelanggan setiap hari.

"Dari tahun 2002 sampai sekarang, hampir setiap hari ramai karena ada musim umrah. Mereka butuh oleh-oleh. Dari tahun 1996 sampai 2002, hanya ramai pas musim Haji dan bulan Ramadhan," ucap dia di lokasi, Rabu.

Baca juga: Umat Islam Diimbau Tak Konsumsi Kurma Israel Saat Ramadhan

Setiap hari, termasuk saat bulan Ramadhan, ada saja yang membeli kurma sebanyak satu sampai dua kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com