DEPOK, KOMPAS.com - Seluruh anggota Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Indonesia (UI) mengundurkan diri sebelum berakhirnya periode kepengurusan.
Hal tersebut dijabarkan langsung dalam sebuah utas lengkap yang tayang di media sosial Instagram dan Twitter PPKS UI.
Ketua Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Indonesia (UI) Manneke Budiman mengungkapkan, obrolan sudah terjadi sejak tahun lalu.
"Iya (undur diri). Bahkan diskusi ini sudah sejak Juli tahun lalu terpikirkan dan dibicarakan terus menerus," kata Manneke kepada Kompas.com, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok
Akhir masa jabatan mereka yang akan berakhir pada 30 September 2024 juga dirasa mustahil dilanjutkan meski tinggal terhitung empat bulan lagi.
Manneke menyampaikan, diskusi panjang selama delapan bulan kemudian mengerucut menjadi lima alasan seluruh anggota (13 orang) ini mengundurkan diri.
"Pada intinya ada lima faktor utama yang kami cantumkan juga di Instagram. Permasalahannya masih sama namun tak kunjung tuntas," ucap Manneke.
Salah satunya adalah minimnya kontribusi kampus dalam penyediaan sarana dan prasarana.
"Kontribusi kampus hanya sediakan ruangan untuk rapat, rapel remunerasi, dan menerbitkan Surat Keputusan (SK) dan sanksi, sebatas itu," tutur Manneke.
Baca juga: Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna
Ruangan rapat yang disiapkan kampus nyatanya juga tidak sesuai dengan standar peraturan milik Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdikbud.
"Ada hasil inpeksi dari Irjen Kemdikbud pada 12 Oktober lalu bahwa, ruang tersebut jauh dari definisi memenuhi syarat kelayakan sebab tidak memiliki kedap suara, kaca satu arah, dan juga tidak ada CCTV terdekat," jelas Manneke.
Ajuan tersebut juga sudah disampaikan PPKS ke pihak kampus untuk peninjauan ulang namun nihil respon.
Hingga saat ini, pihak kampus belum menanggapi pengunduran diri seluruh tim Satgas ini kepada Manneke.
"Belum ada tanggapan dari mereka, dan kami enggak peduli sih, enggak ngarep," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.