Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar di Jalan Lenteng Agung Raya Rusak, Pejalan Kaki Terpaksa Lewat Bahu Jalan

Kompas.com - 03/04/2024, 16:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar di Jalan Lenteng Agung Raya, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengalami kerusakan.

Trotoar ini tepatnya berada di dekat Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Prof Gayus Lumbuun dari arah Lenteng Agung menuju Tanjung Barat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, trotoar dengan panjang berkisar 80-100 meter ini sudah tak berbentuk sebagaimana mestinya.

Beton-beton trotoar sudah terlepas dan bertumpuk. Kondisi ini membuat trotoar menjadi bolong-bolong dan tidak bisa dilintasi pejalan kaki.

Baca juga: Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Sejumlah kanstin trotoar tersebut juga banyak yang longgar dan bahkan sudah lepas dari posisi awalnya.

Selain kondisi itu, tidak sedikit sampah berserakan di ujung trotoar, mulai dari kertas, plastik, daun kering, pecahan kaca, dan lain-lain.

Padahal, sebuah spanduk bertuliskan, “dilarang membuang sampah sembarangan” terpasang di sana.

Dalam spanduk yang sudah bolong tersebut juga tersemat tulisan “Kelurahan Lenteng Agung” dan logo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Terlepas dari hal tersebut, Jalan Lenteng Agung Raya merupakan jalan satu arah. Tetapi, tidak sedikit orang yang melawan arah.

Baca juga: THR Sopir Mikrotrans Tak Sesuai, Transjakarta: Kewajiban Pelunasan Hak Pramudi Tanggung Jawab Mitra Operator

Dengan kondisi ini, pejalan kaki tidak berjalan di atas trotoar, melainkan di bahu Jalan Lenteng Agung Raya.

Mereka juga tidak tenang saat melintas karena juga harus berhati-hati dengan kendaraan yang melawan arus.

Seorang pejalan kaki bernama Vanter (28) mengaku prihatin dengan kondisi trotoar di Jalan Lenteng Agung Raya.

Sebab, kondisi trotoar dan banyaknya kendaraan yang melawan arus sangat membahayakan pejalan kaki karena terpaksa berjalan di bahu jalan.

“Ini kan sangat berbahaya, ini satu arah dan apalagi ada orang yang lawan arus. Itu bisa menyebabkan kecelakaan,” kata Venter saat ditemui Kompas.com di Jalan Lenteng Agung Raya, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Kebut Proses Penonaktifan NIK Warga Jakarta di Luar Daerah Mulai Pertengah April

Hampir setiap hari Venter melintas dengan berjalan kaki di bahu jalan mengingat trotoar yang tidak bisa terpakai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com