JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar di Jalan Lenteng Agung Raya, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengalami kerusakan.
Trotoar ini tepatnya berada di dekat Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Prof Gayus Lumbuun dari arah Lenteng Agung menuju Tanjung Barat.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, trotoar dengan panjang berkisar 80-100 meter ini sudah tak berbentuk sebagaimana mestinya.
Beton-beton trotoar sudah terlepas dan bertumpuk. Kondisi ini membuat trotoar menjadi bolong-bolong dan tidak bisa dilintasi pejalan kaki.
Baca juga: Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR
Sejumlah kanstin trotoar tersebut juga banyak yang longgar dan bahkan sudah lepas dari posisi awalnya.
Selain kondisi itu, tidak sedikit sampah berserakan di ujung trotoar, mulai dari kertas, plastik, daun kering, pecahan kaca, dan lain-lain.
Padahal, sebuah spanduk bertuliskan, “dilarang membuang sampah sembarangan” terpasang di sana.
Dalam spanduk yang sudah bolong tersebut juga tersemat tulisan “Kelurahan Lenteng Agung” dan logo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Terlepas dari hal tersebut, Jalan Lenteng Agung Raya merupakan jalan satu arah. Tetapi, tidak sedikit orang yang melawan arah.
Dengan kondisi ini, pejalan kaki tidak berjalan di atas trotoar, melainkan di bahu Jalan Lenteng Agung Raya.
Mereka juga tidak tenang saat melintas karena juga harus berhati-hati dengan kendaraan yang melawan arus.
Seorang pejalan kaki bernama Vanter (28) mengaku prihatin dengan kondisi trotoar di Jalan Lenteng Agung Raya.
Sebab, kondisi trotoar dan banyaknya kendaraan yang melawan arus sangat membahayakan pejalan kaki karena terpaksa berjalan di bahu jalan.
“Ini kan sangat berbahaya, ini satu arah dan apalagi ada orang yang lawan arus. Itu bisa menyebabkan kecelakaan,” kata Venter saat ditemui Kompas.com di Jalan Lenteng Agung Raya, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2024).
Baca juga: Pemprov DKI Bakal Kebut Proses Penonaktifan NIK Warga Jakarta di Luar Daerah Mulai Pertengah April
Hampir setiap hari Venter melintas dengan berjalan kaki di bahu jalan mengingat trotoar yang tidak bisa terpakai.