Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Saefudin Bawa Ambulans ke RSUD Karawang, Jemput 2 Anaknya yang Tewas di Tol Cikampek Km 58...

Kompas.com - 09/04/2024, 16:39 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Saefudin (45), ayah dari dua anak yang menjadi korban tewas pada kecelakaan tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58 membawa ambulans dari Depok ke RSUD Karawang pada Senin (8/4/2024).

Kedua korban yang dimaksud bernama Azzfar Waldan (14) dan Yasmin Mufida Zulfa (11).

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang tetangga, Abdul (48) yang ikut mengantar Saefudin ke lokasi.

"Kami ke sana juga bawa ambulans punya masjid dekat rumah. Buat jaga-jaga, semisal jasad bisa langsung dikenali dan dibawa keluarga," kata Abdul saat ditemui Kompas.com, Selasa (9/4/2024).

Baca juga: Setiawan Budidarma Duga Identitasnya Dipalsukan, Bantah Pemilik Gran Max Kecelakaan di Tol Cikampek

Abdul mengungkapkan, dia bersama keluarga Saefudin berangkat ke RSUD Karawang setelah waktu buka puasa atau sekitar pukul 19.00 WIB.

"Kami sampai sekitar pukul 20.00 WIB dan saya langsung ajak Saefudin turun dari mobil dan masuk ke rumah sakit. Tak lama kemudian, salah seorang polisi menemuinya," ujar Abdul.

Abdul melihat bagaimana polisi melontarkan beberapa pertanyaan untuk memastikan identitas Saefudin sebagai orang tua kedua korban.

Dari hasil komunikasi itu pula, polisi menyebutkan sudah mengidentifikasi identitas korban kecelakaan, termasuk jasad dua anak Saefudin.

"Ternyata benar (Saefudin ayahnya), lalu polisi memutuskan untuk Saefudin melakukan tes DNA. Karena wajah korban memang sudah sulit dikenali," kata Abdul.

"Saya tunggu dari luar. Itu satu jam kemudian Saefudin baru selesai urusan dari dalam," ujarnya lagi.

Baca juga: Setiawan Budidarma Bantah Dirinya adalah Pemilik Gran Max yang Alami Kecelakaan di Tol Cikampek

Pada saat menunggu Saefudin, Abdul menerima kabar bahwa pihak rumah sakit sudah menyediakan ambulans bagi setiap korban kecelakaan.

"Setelah dengar infonya, saya kabari supir ambulans untuk pulang duluan. Kebetulan sudah malam juga sekitar pukul 22.00 WIB lewat," kata Abdul.

Selepas ambulans kembali ke Depok, Saefudin dan istri diminta polisi untuk menginap di Mercure Hotel Karawang sembari menunggu hasil tes DNA yang diperkirakan keluar pada Selasa siang.

"Saya baru pulang ke Depok lagi sekitar pukul 00.00 WIB, setelah antar Saefudin dan keluarganya ke hotel. Dekat juga sih jarak rumah sakit dan hotel," ujar Abdul.

Diberitakan sebelumnya, 12 orang tewas akibat kecelakaan di Km 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin, 8 April 2024.

Seluruh korban tewas merupakan penumpang mobil Gran Max 1635 BKT.

Baca juga: Saat Setiawan Gemetar Namanya Terdaftar dalam Kecelakaan Maut di Tol Cikampek, padahal Tak Pernah Punya Gran Max

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com