Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Kompas.com - 10/05/2024, 15:11 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di sekitar Lokasi Binaan (Lokbin) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diimbau untuk membuang sampah di tempat penampungan sementara (TPS) di dekat lokbin pada pagi hari.

“Kami mengimbau kepada masyarakat sekitar yang ingin membuang sampah di TPS agar membuangnya pada pagi hari, sebelum pukul 09.30 WIB,” ujar Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Pasar Minggu Sarpin Mian saat dihubungi, Jumat (10/5/2024).

Mian mengatakan, pihaknya sengaja membatasi waktu pembuangan sampah supaya kawasan sekitar Lokbin Pasar Minggu lebih bersih.

Apalagi, lokbin tersebut disinyalir sepi pembeli akibat menumpuknya sampah di TPS.

“Kebetulan TPS di sini memang terbuka, di pinggir jalan. Jadi kami meminta kepada semua pihak supaya buang sampah pada pagi hari, sehingga tidak terlihat banyaknya tumpukan sampah saat siang hingga malam hari,” tutur dia.

Baca juga: Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Lebih lanjut, Mian mengungkapkan, pihaknya kini melakukan "operasi tangkap tangan (OTT)" terhadap warga yang kedapatan membuang sampah di TPS di dekat Lokbin Pasar Minggu setelah pukul 09.30 WIB.

Warga yang terjaring "OTT" akan diberi peringatan supaya tak melakukan hal serupa lagi.

“Kami melakukan OTT sejak hari Selasa, 7 April 2024, dan masih berlangsung sampai sekarang. Selama beberapa hari ini, kami juga masih mendapati warga yang buang sampah lebih dari waktu yang ditentukan,” ungkap dia.

Mian menambahkan, TPS di sekitar Lokbin Pasar Minggu sebenarnya hanya diperuntukkan bagi pedagang sekitar.

Namun, karena dekat dengan permukiman, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan memberikan keringanan bagi warga sekitar untuk membuang sampah di TPS tersebut.

“Sebenarnya hanya untuk pedagang, tapi kami persilahkan warga sekitar kalau mau buang sampah. Tapi, itu tadi, sebelum pukul 09.30 WIB buangnya,” tegas Mian.

Sebagai informasi, sampah yang menumpuk di TPS sekitar Lokbin Pasar Minggu disinyalir menjadi penyebab sepinya pengunjung. Pedagang yang berjualan di area lokbin pun mengaku kerap merugi karena sepinya pengunjung.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengamini hal tersebut. August mengatakan, Lokbin Pasar Minggu kurang diminati karena persoalan sampah.

"Itu memang butuh perhatian karena masalah persampahan di situ sangat meresahkan," kata August dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).

August berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan ini.

"Mungkin Ibu Kepala Dinas (PPKUKM) bisa turun langsung ke pasar," ucap dia.

Baca juga: Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com