Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Kompas.com - 15/05/2024, 18:22 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor berencana merevitalisasi Pasar Merdeka yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Pasar Merdeka ini pasar yang akan kita revitalisasi di tahun 2024," ucap Samsudin saat ditemui Kompas.com, Rabu (15/5/2024).

Samsudin mengatakan, pihaknya sudah menggelar "beauty contest" atau pemilihan untuk menjaring pihak ketiga yang bersedia membangun gedung Pasar Merdeka.

"Beauty contest" dibuka sejak 3 April hingga 19 April 2024. Dari proses tersebut, ada sembilan perusahaan yang tertarik.

Namun, setelah dilakukan verifikasi administrasi, hanya satu dari sembilan perusahaan atau calon kontraktor yang lolos.

"Yang dinyatakan lolos berdasarkan seleksi administratif hanya satu perusahaan, karena hanya satu perusahaan yang melengkapi syarat-syarat administratif yang kami minta," ujar Samsudin.

Baca juga: Viral Video Kelompok Remaja Saling Serang di Bogor, Polisi Lakukan Penelusuran

Setelah seleksi administratif, Samsudin menyebut, masih ada dua tahapan seleksi lagi yang harus diikuti calon kontraktor, yakni seleksi teknik dan profitabilitas perusahaan.

Selanjutnya, Perumda PPJ akan menyampaikan ekspose terkait kerangka acuan kerja (KAK). Dari situ, calon kontraktor akan diminta membuat proposal pengajuan proyek, mulai tahap pembangunan hingga selesai.

"Kami berikan waktu 10 hari untuk membuat proposal bisnis ke kita. Kalau dihitung itu sampai tanggal 17 Mei, mereka harus menyelesaikan proposal dan presentasi ke kita, apa yang kita inginkan dengan konsep mereka. Setelah itu baru kami akan melakukan proses penilaian," jelas Samsudin.

Samsudin belum bisa memastikan berapa anggaran yang disiapkan untuk merevitalisasi Pasar Merdeka. Sebab, pihaknya masih menunggu proposal yang bakal diajukan oleh perusahaan yang lolos seleksi.

Adapun perusahaan yang lolos tiga tahapan seleksi akan dinyatakan sebagai pemenang tender. Samsudin memastikan, pemenang tender akan ditetapkan pada akhir bulan ini.

Setelahnya, pembangunan Pasar Merdeka akan mulai dilakukan sesuai dengan jadwal.

"Di tanggal 29 Mei sudah kami tetapkan pemenang. Setelah itu, kita diberi waktu tiga bulan untuk menyiapkan tempat penampung sementara (TPS) khusus pedagang karena gedung akan diperbaiki," ucap Samsudin.

"Jika di bulan Agustus sudah ada kesepakatan, September bisa saja sudah dibangun," lanjutnya.

Samsudin menambahkan, ke depan, Pasar Merdeka Bogor akan dikhususkan untuk komoditas basah, sentra kuliner, dan onderdil kendaraan.

Pasar ini juga akan dilengkapi dengan lahan parkir yang memadai untuk menampung kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Kita khususkan pedagang komoditas basah seperti tukang daging, tukang sayur tukang pisang, dan onderdil kendaraan. Kalau bisa pedagang yang menjual onderdil motor atau mobil menyediakan juga bengkelnya, jadi pengunjung bisa membeli onderdil sekaligus memasangnya di lokasi yang sama," terangnya.

Baca juga: Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com