Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Mogok Kerja, Sopir Truk Sampah di Bogor Bertugas Kembali

Kompas.com - 24/05/2024, 11:40 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sopir truk sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor sudah kembali bekerja setelah melakukan mogok kerja pada Rabu (22/5/2024).

Salah satunya Ade (32) yang sudah memarkirkan truk sampah yang dikendarainya sejak pukul 10.00 WIB untuk mengangkut sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) wilayah Taman Yasmin, Kota Bogor, Jumat (24/5/2024).

Ade menyebut, ia bekerja kembali setelah mendapat kesepakatan bersama DLH Kota Bogor. Kata dia, pihak DLH akan mewujudkan kenaikan biaya operasional yang dituntut para sopir.

“Kabarnya bakal dipenuhi janji sudah ada kesepakatan. Pokoknya nanti akan lebih diperhatikan lagi,” ucap Ade saat ditemui Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Ade mengatakan jumlah biaya operasional yang akan dinaikkan sekitar Rp 50.000.

Sebelumnya, biaya operasional yang diberikan DLH Kota Bogor sebesar Rp 50.000 dan banyak para sopir merasa jumlah tersebut tidak mencukupi kebutuhan operasional sehari-hari.

Pasalnya, selama ini, biaya operasional, mulai dari parkir hingga pembayaran ban bocor, ditanggung sendiri oleh sopir.

“Biaya buka pintu, beli air, parkir, biaya tak terduga bannya kempes itu banyak dan pakai uang sendiri,” ujarnya.

Dalam satu hari, ia harus membayar sebesar Rp 20.000 untuk jasa penurunan sampah dan pembersihan truk sampah.

Kemudian, membayar retribusi parkir sebesar Rp 5.000, belum lagi jika sewaktu-waktu ban mobilnya bocor sehingga ia harus mengeluarkan biaya lebih.

Baca juga: Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Untuk memperbaiki satu ban bocor saja, Ade harus merogoh kocek sebesar Rp 25.000- 30.000.

“Kita harus bayar buka jaring di sana ada orang lagi bayar Rp 20.000 disapuin sampai bak mobil bersih sebenarnya bisa sama kita, tapi enggak enak jadi pakai orang yang tugasnya ngebersihin di sana. Parkir Rp 5.000 pas pulang, belum lagi kalau ada kondisi tak terduga di jalan,” ujarnya.

Ade berharap Pemerintah Kota Bogor (Pemkot Bogor) terutama DLH Kota Bogor lebih memperhatikan nasib para pekerja mulai dari biaya operasional hingga peralatan operasional para petugas pengangkut sampah.

“Mudah-mudahan lebih diperhatikan lagi uang operasionalnya, pegawai-pegawai sepatu boot, jas hujan karena repot kalau hujan kita susah buat angkut sampahnya,” ujar Ade.

Baca juga: Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Diberitakan sebelumnya, para sopir truk pengangkut sampah di Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar aksi mogok kerja, Rabu (22/5/2024). Aksi itu ditandai dengan pemarkiran truk-truk pengangkut sampah di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor. Ada puluhan unit truk sampah yang tidak beroperasi sejak Rabu pagi hingga sore.

Kepala DLH Kota Bogor, Denni Wismanto, mengatakan, aksi mogok kerja terjadi lantaran para sopir menuntut kenaikan biaya operasional sehari-hari.

“Namanya di jalan banyak kebutuhan di jalan yang selama ini ditanggulangi sopir, lama-lama mungkin mereka juga berat harus jadi beban pemerintah, inilah yang kita usulkan,” ucap Denni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com