Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif INA CBG Masih Proses di Kemenkes

Kompas.com - 09/07/2013, 14:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI telah mengevaluasi tarif KJS Indonesia Case Based Group (INA CBG) yang menjadi keberatan manajemen rumah sakit di Jakarta. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengaku telah menyerahkan hasil evaluasi tarif tersebut untuk kemudian dihitung oleh National Case-mix Centre (NCC) Kementerian Kesehatan. Saat ini, NCC telah menyelesaikan penghitungan dan sedang diproses di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Sudah diserahkan hasilnya ke Kemenkes. Kalau belum ada keputusan, nanti kita akan samperin ke sana," kata Dien di Balaikota Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Tarif premi INA CBG yang diberlakukan di Jakarta sebesar Rp 23.000, sedangkan premi nasional sebesar Rp 15.500. Dien mengakui kalau besaran premi di Ibu Kota lebih besar apabila dibandingkan dengan premi nasional.

Kendati demikian, menurutnya, hal itu lebih bagus sehingga kebutuhan pasien bisa dipenuhi melalui premi itu. Hasil rapat dengan NCC, kata dia, akan dijadikan patokan untuk mengubah standar tarif INA CBG.

DKI Jakarta merupakan proyek percontohan pemerintah pusat untuk menerapkan sistem tersebut sehingga tidak boleh keluar dari aturan tersebut. Evaluasi tarif INA CBG dari Kemenkes, katanya, akan dibuat menjadi peraturan gubernur (pergub) sebagai standar tarif di rumah-rumah sakit.

"Sekarang tinggal kita tunggu di Kemenkes. Setelah itu, kita proses di pergub sebagai dasar pelaksanaan tarif itu," kata Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

    Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

    Megapolitan
    Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

    Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

    Megapolitan
    Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

    Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

    Megapolitan
    Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

    Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

    Megapolitan
    Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

    Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

    Megapolitan
    Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

    Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

    Megapolitan
    Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

    Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

    Megapolitan
    Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

    Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

    Megapolitan
    Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

    Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

    Megapolitan
    Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

    Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

    Megapolitan
    Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

    Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

    Megapolitan
    Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

    Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

    Megapolitan
    Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

    Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

    Megapolitan
    Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

    Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

    Megapolitan
    PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

    PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com