Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tak Tahu Kawasan Bongkaran Bekas Tempat Prostitusi

Kompas.com - 13/08/2013, 16:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang mengeluhkan tempat relokasi PKL di Blok G yang ternyata bekas tempat prostitusi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui bahwa kawasan itu, atau yang dikenal dengan Bongkaran, dijadikan sebagai tempat kegiatan pekerja seks komersial (PSK).

"Soal itu, tanya ke Wali Kota-lah. Saya tidak tahu soal itu, malah tahunya dari kalian, belum pernah nyoba ke situ. Hehehe," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Pelaksanaan penataan PKL hingga relokasi ke Blok G telah didelegasikan kepada Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah. Artinya, Wali Kota sudah mengerti apa saja yang harus ditertibkan, terutama yang melanggar peraturan harus dihilangkan.

Senada dengan Basuki, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana yang sebelumnya pernah bersitegang dengan Basuki mengatakan bahwa kawasan itu telah ditertibkan oleh Pemprov DKI. Sejak awal Ramadhan, pada 11 Juli 2013 lalu, kata dia, Pemprov DKI telah membereskan kawasan "asusila" itu sehingga relokasi Blok G Tanah Abang sudah tak ada masalah.

"Pokoknya Tanah Abang sekarang sudah beres," kata Lulung.

Kawasan Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah terkenal sekitar tahun 1980-an sebagai kawasan angker. Seiring berjalannya waktu, kawasan itu pun beralih fungsi menjadi kawasan praktik prostitusi dan kriminalitas.

Kini, Pemprov DKI pun mengklaim bahwa kawasan tersebut telah bersih dari praktik itu dan dapat digunakan untuk relokasi PKL Tanah Abang. Selain Bongkaran, DKI juga telah menertibkan rumah potong hewan (RPH) di lantai dasar Blok G yang memakan sebagian jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com