Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Blok G Tanah Abang Resah Omzet Tetap Kecil

Kompas.com - 02/12/2013, 07:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, cemas karena kecilnya omzet per hari. Kecilnya konsumen yang datang ke Blok G diduga karena terbatasnya kreasi pedagang dan minimnya akses di setiap lantai.

"Sejak pindah ke Blok G, omzet per hari hanya Rp 200.000-Rp 250.000. Bahkan sering kali kurang dari itu,” kata Hasanah, pedagang baju di lantai 3 Blok G, Minggu (1/12/2013).

Omzetnya saat ini, kata Hasanah, berkurang setengah bila dibandingkan saat masih berjualan di sepadan Jalan Kebonjati.

Arman, pedagang Blok G lainnya, mengatakan, konsumen sepertinya enggan susah payah menapaki tangga menuju kios miliknya di lantai 3. Barang yang dijual nyaris serupa dengan ratusan kios yang ada di lantai 1 dan 2 sehingga tidak banyak konsumen yang tertarik naik.

”Saya serba salah. Mau buat inovasi menjual barang lain, tidak punya ide. Tetapi kalau seperti ini terus saya mungkin bisa gulung tikar,” katanya.

Oleh karena itu, Arman meminta Pemprov DKI Jakarta segera membuat terobosan. Ia mengharapkan akses dari lantai dasar menuju lantai 3 dipermudah. Pembangunan tangga berjalan diharapkan meningkatkan minat konsumen mengunjungi semua lantai di Blok G.

Kondisi itu kontras dengan nasib pemilik kios di pinggir jalan Kebonjati, depan Blok G. Dengan jenis barang dagangan yang sama dengan pedagang di Blok G, omzet per harinya jauh lebih tinggi.

Marwati, salah seorang pedagang pakaian di Jalan Kebonjati, mengatakan, omzetnya berkisar Rp 500.000-Rp 600.000 per hari. ”Terus terang pascarelokasi dagangan saya lebih laku. Dulu calon konsumen memilih belanja pada PKL karena lebih praktis,” katanya.

Tangga berjalan

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Pengelola Pasar Blok G Tanah Abang Warimin meminta pedagang bersabar dulu. Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya kreatif untuk menarik minat konsumen ke Blok G.

”Salah satunya dengan menggelar kegiatan kesenian dan budaya di depan Blok G setiap akhir pekan,” ujarnya.

Menurut Warimin, rekayasa teknis kawasan Blok G juga terus dilakukan. Di setiap lantai, sedikitnya ada tiga tangga yang disediakan bagi pengunjung.

Pembuatan akses jalan langsung dari Blok G ke Blok F juga terus dilakukan, dan ditargetkan selesai akhir Desember 2013. Akses tersebut diyakini bisa meningkatkan jumlah kunjungan konsumen.

Selain itu, pihaknya juga segera merampungkan pembuatan tangga berjalan yang menghubungkan setiap lantai di Blok G. Diharapkan empat bulan ke depan dari sekarang, eskalator sudah bisa dinikmati konsumen.

Pantauan Kompas, pascarelokasi pedagang kaki lima ke Blok G, suasana jalan-jalan sekitar Tanah Abang jauh lebih lengang. Tidak terlihat kendaraan pribadi dan angkutan umum berebut lahan dengan ratusan pedagang kaki lima.

Jalan Kebonjati dan Jalan Jatibaru yang dulu dijadikan lapak dadakan PKL, kini lebih lenggang. Saat ini, tercatat 870 pedagang eks PKL Tanah Abang, yang mayoritas berjualan baju dan bahan sandang, menempati lapak baru di Blok G. Petugas satuan polisi pamong praja dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih berjaga di jalan-jalan sekitar Blok G. (che)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com