"Anggota kami masih di lapangan bersama tersangka. Di hadapan penyidik, dia selalu memberikan keterangan yang berubah-ubah tentang lokasi pembunuhan. Awalnya, di Cikunir, Citayam, Bogor, dan Cibubur. Kami masih menulusurinya lebih dalam lagi," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni, Minggu (2/2/2014).
Mulyadi menjelaskan, Feby dengan salah satu pelaku berinisial ED sudah kenal sejak Desember 2013. Kala itu, ED kerap menyewa mobil Feby untuk memberikan pendapatan sampingan Feby.
Meski begitu, ED yang berasal dari Medan, Sumatera Utara, tak memiliki pekerjaan tetap, alias serabutan. Sementara kakaknya, berinisial DN, memiliki pekerjaan sebagai sopir angkot M28 jurusan Kampung Melayu-Pondok Gede.
Sementara Evi Lorita, kakak kandung Feby, mengatakan, adiknya pernah bercerita tentang ED yang tinggal satu blok di apartemennya di Cibubur, Jakarta Timur.
"ED sempat nawarin Feby, kalau mobilnya tidak dipakai, ED mau sewa," kata Evi saat menjemput jasad Feby di RS Polri Kramat Jati, Minggu kemarin.
Menurutnya, mobil Feby pun disewa ED. Kemudian, ED memberikan mobil itu kepada kakaknya, DN, yang juga sopir angkot M28. Entah apa yang terjadi, sewa-menyewa mobil itu mengalami masalah pembayaran. DN malah membawa kabur mobil Feby.
Feby Lorita ditemukan tewas di bagasi mobil Nissan March berwarna putih bernomor polisi F 1356 KA yang terparkir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Jenazahnya sudah berbelatung ketika ditemukan. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.