Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Lansia, Beli Tiket di Stasiun Tidak Boleh Diwakilkan

Kompas.com - 28/04/2014, 13:45 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Humas PT KAI Daop I Agus Komarrudin mengatakan bahwa pembelian tiket di loket PT KAI tidak boleh diwakilkan. Padahal, yang diperbolehkan membeli tiket secara langsung di loket salah satunya adalah lansia.

"Mereka kan sudah kami permudah, tidak perlu beli di channel-channel lainnya atau via online bahkan dapat diskon. Hanya cukup datang saja ke stasiun saja, tapi kami hanya terima jika yang bersangkutan yang datang, tidak diwakilkan. Karena melindungi si calon penumpang itu sendiri," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (28/4/2014).

Mengenai aplikasi pelengkap saat pemesanan tiket, calon penumpang harus membawa identitas asli seperti KTP, SIM atau paspor beserta rangkap fotokopinya. Selain lansia, yang diperbolehkan membeli tiket di loket adalah anggota TNI, polisi, veteran, dan karyawan PT KAI.

Kemudian, saat ditanya mengenai pelayanan terhadap calon penumpang kereta lansia yang harus mengantre, Agus berempati.

"Iya saya mengerti seperti itu, tapi masalahnya kan bisa diajak anggota keluarga lainnya dan biar orang tua duduk dan misalnya, si anaknya yang mengantre. Kami juga siapkan petugas yang memadai, agar tetap lancar dan cepat prosesnya," tutur Agus.

Untuk pemesanan online, bagi yang tidak mengerti caranya, Agus menyarankan untuk meminta tolong kepada yang bisa. Misalnya kepada keluaga dekat atau tetangga.

Agus mengatakan bahwa hal itu dilakukan PT KAI demi memperbaiki pelayanan, dengan memindahkan penjualan tiket dari cara manual menjadi sistem online. Selain itu alasan lainnya untuk mengurangi praktik percaloan yang marak saat menghadapi masa mudik dan Lebaran nanti.

Sebelumnya diberitakan, PT KAI telah mengatakan, pemesanan tiket KA untuk jarak jauh melalui sistem online, yaitu di situs tiket.kereta-api.co.id, tiket.com, tiketkai.com, paditrain.com, dan aerotiket.com. Pemesanan lainnya bisa diperoleh melalui gerai Indomaret, Alfamart, Citos Connection, Fin Channel, atau dengan menghubungi call center KAI (021) 121, stasiun on-line, dan agen resmi tiket KAI. Pengguna smartphone Blackberry bisa menggunakan aplikasi BBWorld dengan mengetik "Kereta Api Indonesia" untuk memesan tiket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com