Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Revitalisasi Terminal Rawamangun, Penumpang Diminta ke Terminal Pulogadung

Kompas.com - 19/08/2014, 21:57 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Unit Pengelola (UP) Terminal Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Anthon Parura mengimbau kepada masyarakat yang hendak menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Rawamangun untuk beralih ke Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

Pasalnya, saat ini hingga akhir Desember 2014 mendatang, terminal seluas 11.957 meter persegi itu direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Maka dari itu, bus AKAP secara bertahap mulai dialihkan ke terminal terdekat, yaitu Terminal Pulogadung.

"Secara bertahap, pengelola PO (perusahaan otobus) sudah kita sosialisasikan mengenai rencana Pemprov merevitalisasi terminal ini. Pengalihan bus juga salah satunya, harus dipindahkan ke terminal terdekat dari sini, ke Pulogadung sana," ujar Anthon kepada Kompas.com, Selasa (19/8/2014).

Ia mengatakan bahwa sosialisasi pemindahan bus AKAP untuk memudahkan kontraktor dalam bekerja, dan juga memberikan kenyamanan bagi calon penumpang. Adapun kontraktor yang dipercaya untuk menyelesaikan proyek revitalisasi adalah PT Jaya Konstruksi.

"Memang sih sementara diberikan satu lajur khusus untuk bus AKAP, APTB, dan Damri. Namun, kita berharap ke depannya bus tersebut dapat seluruhnya pindah ke Pulogadung dahulu ya," ujar Anthon.

Salah seorang warga yang tengah melintas, Darmi (33), mengaku belum mengetahui soal rencana ini.

"Lah, saya enggak tahu itu. Tapi memang harus sih ya, kan ini lagi dibenerin terminalnya. Kalo ke Pulogadung enggak terlalu jauh sih ya," ungkap warga Cipinang tersebut.

Sementara itu, angkutan dalam kota seperti mikrolet, metro mini, dan kowasi dengan berbagai jurusan, kata Anthon, masih melewati area luar Terminal Rawamangun.

"Kalau angkutan dalam kota itu langsung jalan saja, tidak ada berhenti nunggu penumpang," kata dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah angkutan umum dalam kota memang hanya melewati area luar terminal. Beberapa Mikrolet 02 jurusan Pulogadung-Kampung Melayu tampak menunggu penumpang di depan Pasar Rawamangun, yang lokasinya berhadapan dengan terminal yang sedang direvitalisasi tersebut.

Sekadar informasi, biaya yang dikucurkan untuk revitalisasi Terminal Rawamangun dari anggaran APBD DKI Jakarta tahun 2014 sekitar Rp 47 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com