Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombak Massal PNS, Ahok Promosikan Pejabat Eselon III

Kompas.com - 26/05/2015, 10:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan merombak massal pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI, Juni mendatang. Basuki mengaku lebih memilih untuk mempromosikan pejabat eselon III menjadi eselon II dibanding memutasi pejabat eselon II dari satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ke SKPD lainnya. 

"Saya lagi tunggu hasil tes pejabat eselon III yang mau naik jadi pejabat eselon II. Kalau (hasil tes) mereka cukup bagus, saya lebih baik coba orang baru daripada kasih orang lama yang kerjanya 2,5 tahun ini terus menerus begitu saja," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (26/5/2015).

Pemprov DKI pun telah membuka pendaftaran seleksi pejabat eselon II secara online mulai 8 Mei 2015 melalui website jakgov.jakarta.co.id. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah akan menyeleksi 30 orang untuk dijadikan stok saat ada kekosongan pejabat eselon II. Sebanyak 30 PNS DKI yang diseleksi untuk stok pejabat eselon II tersebut nantinya langsung dipilih Basuki.

Seluruh pejabat eselon III, diperbolehkan melamar dan mengikuti tes ini jika memenuhi persyaratan. Proses seleksi terbuka pejabat eselon II tersebut akan dilakukan dengan lima tahapan yang dimulai dari Seleksi Administrasi, Tes Kompetensi dan Tes Integritas Rekam Jejak, Tes Kepemimpinan dan Independensi, Tes Kesehatan, dan wawancara dengan Gubernur.

"Bulan Juni tanggal 15 sudah didapatkan hasil seleksi terbuka ini. Nanti juga akan ada paparan lagi," kata Saefullah. 

Selain seleksi terbuka pejabat eselon II, Pemprov DKI juga melelang jabatan pimpinan tinggi madya (Eselon I B) atau Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang telah lama kosong ditinggalkan Sarwo Handayani yang pensiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com