"Saya belajar keteladanan Nabi Sulaiman untuk tidak menerima suap. Sebuah negara akan runtuh kalau pejabatnya terima suap," kata Basuki saat memberi Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang Pengangkatan CPNS di Blok G, Balai Kota, Selasa (25/8/2015).
Dia meminta para tenaga honorer yang diangkat menjadi CPNS untuk tidak mencoba-coba menyogok demi menjadi seorang PNS. Jika ketahuan, bukan tak mungkin Basuki bakal memecat CPNS itu dan membatalkan kesempatannya menjadi PNS.
"Kasih tahu saya kalau ada (tenaga) honorer yang perlu bantuan. Tidak perlu suap-suap, kalau suap nanti ketahuan malah dipecat," kata Ahok, sapaan Basuki.
Adapun sebagian besar tenaga honorer yang diangkat menjadi CPNS itu adalah guru di Dinas Pendidikan DKI. Basuki meminta para guru untuk membantu menyisir siswa-siswinya yang tidak mampu untuk mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Sebab, lanjut dia, masih banyak siswa di sekolah swasta yang belum mendapat fasilitas jaminan pendidikan itu.
"Bapak, Ibu, suka enggak suka sama saya, saya masih di sini (Pemprov DKI) sampai Oktober 2017, jadi masih sempat pecat-pecatin (pegawai) yang enggak benar. Lebih parah lagi, kalau amanat (jadi Gubernur) diperpanjang, lebih lama lagi nih penderitaannya," kata Basuki yang disambut gelak tawa ratusan CPNS.
Pemprov DKI Jakarta mengangkat sebanyak 4.602 orang tenaga honorer kategori II menjadi CPNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta berdasarkan hasil seleksi.
Namun, dari jumlah tersebut, baru 233 tenaga honorer yang mendapat SK CPNS. Sedikitnya masih ada 4.369 orang tenaga honorer kategori II yang masih dalam proses penetapan nomor induk pegawai (NIP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.