Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Terima Suap, Ahok Belajar dari Nabi Sulaiman

Kompas.com - 25/08/2015, 17:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku meniru perilaku Nabi Sulaiman AS untuk tidak korupsi. Sikap itulah yang berhasil membawanya menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga kini menjadi Gubernur DKI. 

"Saya belajar keteladanan Nabi Sulaiman untuk tidak menerima suap. Sebuah negara akan runtuh kalau pejabatnya terima suap," kata Basuki saat memberi Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang Pengangkatan CPNS di Blok G, Balai Kota, Selasa (25/8/2015).  

Dia meminta para tenaga honorer yang diangkat menjadi CPNS untuk tidak mencoba-coba menyogok demi menjadi seorang PNS. Jika ketahuan, bukan tak mungkin Basuki bakal memecat CPNS itu dan membatalkan kesempatannya menjadi PNS.

"Kasih tahu saya kalau ada (tenaga) honorer yang perlu bantuan. Tidak perlu suap-suap, kalau suap nanti ketahuan malah dipecat," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Adapun sebagian besar tenaga honorer yang diangkat menjadi CPNS itu adalah guru di Dinas Pendidikan DKI. Basuki meminta para guru untuk membantu menyisir siswa-siswinya yang tidak mampu untuk mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sebab, lanjut dia, masih banyak siswa di sekolah swasta yang belum mendapat fasilitas jaminan pendidikan itu.

"Bapak, Ibu, suka enggak suka sama saya, saya masih di sini (Pemprov DKI) sampai Oktober 2017, jadi masih sempat pecat-pecatin (pegawai) yang enggak benar. Lebih parah lagi, kalau amanat (jadi Gubernur) diperpanjang, lebih lama lagi nih penderitaannya," kata Basuki yang disambut gelak tawa ratusan CPNS. 

Pemprov DKI Jakarta mengangkat sebanyak 4.602 orang tenaga honorer kategori II menjadi CPNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta berdasarkan hasil seleksi.

Namun, dari jumlah tersebut, baru 233 tenaga honorer yang mendapat SK CPNS. Sedikitnya masih ada 4.369 orang tenaga honorer kategori II yang masih dalam proses penetapan nomor induk pegawai (NIP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com