Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub: Pak Gubernur Minta Pengeroyok Petugas Dishub di Pulogadung Dipidana

Kompas.com - 14/09/2016, 09:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah menyampaikan, pihaknya tak akan memberikan toleransi terhadap pengeroyok anak buahnya saat penertiban di Terminal Pulogadung, Selasa (13/9/2016).

Sesuai perintah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, para pelaku akan dipidana.

"Pak Gubernur minta dipidanakan. Pelaku sedang dicari," kata Andri di Balai Kota, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

(Baca juga: Petugas Dishub Dikeroyok Saat Akan Tertibkan Bus di Terminal Pulogadung)

Andri menyampaikan, pengeroyokan ini berawal dari masalah calo. Para calo bus tersebut, kata Andri, mencoba membekingi bus yang hendak masuk ke Terminal Pulogadung.

Padahal, terminal tersebut tidak boleh lagi dimasuki bus antar-kota dan antar-provinsi (AKAP) trayek Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bus AKAP trayek tersebut dipindahkan ke Terminal Pulogebang.

"Jadi calo, preman. Begitu dihalau, ribut, dipukul segala macam. Yang namanya dipukul begitu, anggota saya juga melawan kan," kata Andri.

Ia menambahkan, baik calo maupun petugas Dishub sama-sama melapor ke polisi. Para calo itu merasa menjadi korban perlakuan petugas Dishub.

Saat ini, kata Andri, Ahok sudah mengarahkannya untuk berbicara dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Pihak Polsek Pulogadung pun, lanjut dia, sudah menawarkan kedua pihak untuk damai.

Sebelumnya, petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta yang bertugas di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Bambang Sutrisno (38), menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang diduga pengurus perusahaan otobus (PO).

(Baca juga: Pedagang di Terminal Pulogadung Terkena Dampak Pemindahan Bus AKAP ke Pulogebang)

Korban dikeroyok saat mencoba menertibkan bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang masih bertahan di Terminal Pulogadung, Selasa (13/9/2016).

Pengeroyokan yang terjadi sekitar pukul 10.15 WIB itu, bermula saat korban diperintahkan kepala terminal untuk mengeluarkan sejumlah bus jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masih beroperasi di Terminal Pulogadung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com