Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Tewas Tertembak Setelah Rampok Minimarket

Kompas.com - 25/01/2017, 20:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir angkot 22A jurusan Pondok Gede-Pondok Kopi bernama Mugiyono (38) tewas setelah ditembak polisi saat tengah merampok minimarket di Jalan Mustika Sari, Bekasi, Selasa (24/1/2017).

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, peristiwa ini bermula pada pukul 04.30 saat seorang anggota polisi bernama Aiptu Sudarna Brata melintas di depan minimarket tersebut.

"Saksi mencurigai mobil Avanza warna hitam yang parkir di depan Alfamidi dengan posisi mobil menghadap ke arah jalan dan melihat ada empat orang pelaku di mana satu orang pelaku stand by di dalam mobil dan tiga orang pelaku lainnya sedang memindahkan barang berupa genset dan rokok dari dalam Alfamidi," kata Erna dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2017).

(Baca juga: Pura-pura Mau Pijat, Perampok Setrum Karyawan Spa dan Bawa Kabur Kalung Emas)

Menyaksikan peristiwa itu, Sudarna langsung menegur emat orang tersebut. Namun, mereka malah membentak dan masuk ke dalam mobil.

Sudarna pun melepaskan tembakan peringatan sekali ke udara. Karena empat orang itu tak menyerahkan diri dan malah mencoba kabur, Sudarna dua kali menembak ke kaca mobil.

"Kejadian tersebut dibenarkan dengan dilakukanya pengecekan TKP dan CCTV di Alfamidi oleh Unit Reskrim Polsek Bantar Gebang," ujar Erna.

Tak lama setelah peristiwa pagi itu, sekitar pukul 18.00, pihak kepolisian menerima laporan ada seorang lelaki tewas dengan luka tembak di Jalan Mangga RT 05 RW 03 Jatibening, Pondok Gede, Bekasi.

Setelah ditelusuri, lelaki itu ternyata adalah Mugiyono. Adik Mugiyino, Tri Ajimulya, mengatakan bahwa kakanya pulang ke kontrakan mereka bersimbah darah sekitar pukul 05.00.

Dua orang teman Mugiyono menabrak pembatas trotoar di wilayah Bekasi Timur. Mereka berdua pun pamit karena beralasan akan mengurus angkot dan berjanji akan kembali dengan membawa uang untuk berobat.

Karena tak kunjung kembali, sekitar pukul 10.00, Tri membawa kakaknya ke RS Mas Mitra untuk menanyakan apakah bisa berobat dan minta ambulans.

RS Mas Mitra tidak mampu menyanggupi dan menyarankan agar Mugiyono dibawa ke RSUD Kota Bekasi. Tri pun kembali ke Mugiyono dan menyaksikan kakaknya tewas sekitar pukul 13.30.

"Setelah jenazah pelaku dibawa ke RS Polri Kramatjati dan dilakukan otopsi, ditemukan proyektil peluru yang bersarang di kepala atau otak pelaku," kata Erna.

(Baca juga: Karyawan Minimarket Merekayasa Perampokan Rp 94 Juta)

Pihak minimarket diketahui tengah membuat laporan terkait perampokan ini agar pelaku lainnya segera diburu.

Mugiyono diketahui baru keluar dari LP Tegal beberapa bulan lalu. Ia juga pernah menjalani hukuman selama tujuh tahun di LP Pekalongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com