Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi Berjudul "Aku Dibikin Malu" dari Kepala BKD DKI untuk Sumarsono

Kompas.com - 09/02/2017, 10:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah puisi dibacakan di halaman Monumen Nasional (Monas) oleh seorang perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta. Puisi itu ditujukan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang sebentar lagi akan habis masa jabatannya.

Sumarsono mengumpulkan sejumlah perwakilan SKPD di halaman Monas guna mempertegas netralitas SKPD DKI Jakarta sekaligu acara perpisahan Sumarsono, Kamis (9/2/2017).

Puisi berjudul "Aku Dibikin Malu", diciptakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika.

Puisi itu berisi penilaian Agus selama tiga bulan Sumarsono menjabat Plt Gubernur DKI. Dalam puisi itu, Agus mengatakan dirinya tidak yakin Sumarsono bisa memimpin DKI Jakarta dengan sejumlah permasalahan yang ada.

Masalah kemacetan, banjir dan netralitas birokrasi dinilai sulit diselesaikan oleh Sumarsono.

"Tiga bulan hanya tiga bulan, sosok unik ini kurang meyakinkan. Apakah bisa memimpin Jakarta walau hanya tiga bulan. Awalnya aku ragu dengan kemampuannya. Masalah kemacetan, genangan, pilkada, netralitas birokrasi, APBD, dan tenaga honorer serta setumpuk perdoalan. Apa iya beliau akan mampu?" demikian isi sepenggal puisi tersebut.

Namun dalam lanjutan puisi itu, Agus mengaku kagum dengan Sumarsono yang menurut dia bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.

Dalam puisi itu Agus juga menyindir adanya oknum yang menyatakan tujuh Kepala SKPD DKI Jakarta yang mendukung salah satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta. Namun, sampai saat ini belum ada yang bisa membuktikan.

Agus juga menyinggung soal rapat SKPD di dalam kereta wisata menuju Yogyakarta, penetapan APBD DKI Jakarta, serta lagu Mars DKI yang tak pernah dimiliki Pemrov DKI Jakarta semenjak berdiri.

"APBD tepat waktu, sebelum ayam berkokok APBD sudah ketok palu. OPD berjalan sukses, penempatan pejabat berjalan mulus. Rapat di kereta, mana bisa rapat di kereta, kacau ini gagasan. Malam hari pula. Enggak mungkinlah rapat, bilang aja kalau pingin piknik ke Jogja. Eh ternyata benar ada rapat. Mana BKD, jangan Koes Plusan mulu, mana Mars DKI? Sudah lama Jakarta ada dan enggak punya lagu mars," demikian akhir puisi itu. (Baca: DPRD DKI Nilai Sumarsono Berhasil Jalankan Tugas sebagai Plt Gubernur)

Mendengar puisi itu, Sumarsono tampak tertawa sambil sesekali bertepuk tangan. "Saya terenyuh mendengar puisi Pak Suradika," ujar Sumarsono.

Sumarsono menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2016. Masa jabatannya Sumarsono akan habis pada 11 Februari.

Kompas TV Ada Pro & Kontra pada Kebijakan PLT Gubernur DKI Sumarsono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com