DEPOK, KOMPAS.com - Ketua tim pemenangan pasangan Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono, Mohammad Hafid Nasir mengeklaim unggul berdasarkan hitung cepat internal.
Hafid mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat sementara dari 75 persen data yang telah masuk, paslon nomor 2 unggul dengan perolehan suara 55,38 persen.
Sedangkan paslon nomor urut 1 Pradi Supriatna dan Afifah Alia mendapat suara 44,62 persen.
"Alhamdulilah kami bersyukur atas hasil ini, tentu ini adalah buah kerja keras para partai pengusung, relawan, dan warga Depok sekalian yang telah mendukung dan memenangkan Idris-Imam," kata Hafid di hadapan relawan Idris-Imam di rumah relawan di Cilodong, Depok, Rabu (9/12/2020).
Hafid mengatakan, data diperoleh dari sekitar 200 TPS dengan margin of error di kisaran 3 persen.
"Yang jelas sudah lebih dari 200 TPS yang kita jadikan sebagai sebuah representasi penghitungan cepat suara," ucap Hafid.
Kendati demikian, Hafid mengeklaim data tersebut tidak akan jauh berbeda ketika data hitung cepat sudah mencapai 100 persen.
Sementara berdasarkan hasil hitung cepat yang dirilis oleh Voxpol Centre Research and Consulting dengan data 93,6 persen, paslon Idris-Imam unggul dengan perolehan suara 53,4 persen.
Sedangkan Pradi Supriatna-Afifah Alia memperoleh 46,6 persen suara.
Perolehan suara dari 93,6 persen sampel suara yang masuk. Margin of error dari hitung cepat tersebut di bawah 1 persen.
Perlu diketahui, hasil quick count tersebut bukan hasil resmi. KPU nantinya akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilkada 2020 Kota Depok.
Hafid mengatakan, Idris-Imam akan berkomunikasi dengan semua pihak terkait hasil hitung cepat ini.
Paslon nomor urut 2 tersebut juga akan mengawal suara warga sampai pengumuman resmi oleh KPU.
Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP.
Sementara itu, Pradi Supriatna, kader Gerindra sekaligus wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/09/17444801/pilkada-depok-idris-imam-klaim-ungguli-pradi-afifah-dalam-hitung-cepat