Salin Artikel

Tempat Vaksinasi Covid-19 Tak Ada yang Sepi, Warga Depok Disebut Punya Kesadaran Tinggi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Depok disebut memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Situasi ini dianggap berpengaruh terhadap kerap penuhnya kuota vaksinasi yang dibuka oleh fasilitas-fasilitas kesehatan di Depok.

"Kesadaran masyarakat cukup tinggi jadi enggak ada tempat vaksinasi yang sepi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Laju vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat usia 18-59 tahun bahkan telah jauh melampaui laju vaksinasi pada lansia, padahal vaksinasi bagi lansia telah dibuka sejak Maret 2021.

Berdasar data Dinas Kesehatan Kota Depok, vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan bagi masyarakat umum berusia 18-59 tahun, telah mencapai 163.693 orang untuk dosis pertama.

Dengan jumlah itu, sebetulnya Pemerintah Kota Depok bisa memenuhi vaksinasi Covid-19 hingga 100 persen, bahkan lebih bagi kalangan lansia, yang jumlah sasarannya "hanya" 142.746 orang.

Namun, selama empat bulan berlangsung, baru 23 persen atau sekitar 33.200 orang lansia di Depok yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Novarita menyebut, situasi ini disebabkan oleh kalangan lansia yang relatif lebih sulit untuk dimobilisasi ke lokasi vaksinasi.

Kemudian, sejak pemerintah mengizinkan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum, persediaan vaksin pada akhirnya lebih banyak terserap oleh kelompok usia produktif yang punya animo tinggi serta relatif lebih mudah menjangkau lokasi vaksinasi secara mandiri.

"Sekarang ini kita yang dikejar adalah herd immunity. Jadi, siapa pun 70 persen orang yang divaksin, itu sudah bagus. Mungkin nanti orang-orang lansia ini masuk ke 30 persennya (yang belum divaksin)," ujar Novarita.

"Jadi ya sudah, kalau memang lebih gesit yang usia produktif, ya divaksinasi saja (karena) sekarang juga (kematian akibat Covid-19) sudah pindah tren (kelompok usia). Yang dulu lansia-lansia yang meninggal, sekarang yang usia produktif juga terancam," jelasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/13/17200691/tempat-vaksinasi-covid-19-tak-ada-yang-sepi-warga-depok-disebut-punya

Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke