Salin Artikel

Cerita Tim Jaguar Polres Depok, Kunci Motor Dibuang Pemabuk hingga Antar Pulang Cabe-cabean

Hilangnya kunci motor saat bertugas adalah satu cerita yang terpatri dalam ingatan Tim Jaguar Polres Metro Depok saat bertugas sejak tahun 2004.

Iptu Winam, Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok begitu mengenang cerita itu selama bertugas.

Sebagai aparat penegak hukum, ia senang dalam bertugas. Meskipun tak selalu mulus.

Kala itu, ia bersama timnya dikerjai oleh para pemabuk di jalan.

Kelompok pemabuk saat itu tengah asyik pesta minuman keras (miras). Tim Jaguar mencegah dan menyita miras mereka.

Begitu ingin melanjutkan patroli menggunakan motor, kuncinya ternyata sudah tak ada. Ternyata, kelompok tersebut sudah pergi dan bubar dari lokasi.

"Kami duga kelompok itu yang buang kunci motor kami. Mungkin tidak terima dengan cara penanganan kita, dan banyak lagi," lanjut Winam.

Meski dikerjai, Tim Jaguar merasa senang jika bisa menangani permasalahan.

"Kami senang kalau dapat menyelesaikan keributan massal antarormas atau antargeng motor," kata Winam

Winam mengatakan, kehadiran Tim Jaguar disegani oleh anggota ormas. Mereka tak lagi ribut.

"Sehingga tidak mau ribut lagi, karena kami mengedepankan persuasif humanis. Selama mereka bisa kami ajak dialog," sambungnya.

Dalam bertugas, Winam mengatakan, pihaknya pernah juga ditantang untuk adu jotos. Namun, ia tak meladeni tantangan itu.

"Tapi tidak kami ladeni karena untuk apa? Pasti nanti timbul masalah baru yang tidak mungkin membenarkan tindakan kita," ungkap Winam.

Menurut Winam, menjalani tugas sebagai anggota Team Jaguar merupakan sukarela dan pengabdian.

Karena selain tugas rutin, Tim Jaguar juga harus siap dibutuhkan kapan saja dan dalam situasi apapun, termasuk menjalani tugas yang sebenarnya bukan tugas utama dari tim tersebut.

Winam menyebut meski tugas utama pihaknya menangani masalah kejahatan jalanan, Tim Jaguar tak jarang ikut menangani masalah sosial yang kerap terjadi di wilayah operasinya.

Ia mengaku timnya sudah kerap menemukan orang-orang yang dinilai membutuhkan bantuan, mulai dari pengamen hingga remaja-remaja putri.

"Ada ibu-ibu yang pengen ke pasar enggak ada kendaraan, kami antarkan, atau pengamen yang terlalu malam kami pulangin. Terus cabe-cabean juga iya, kami pulangin ke orangtuanya, padahal orangtuanya bilang, 'Tobat, Pak, ngurusin anak ini'," kata Winam.

Awal mula Tim Jaguar

Akhir 2014, wilayah Depok diramaikan dengan sejumlah perampokan sepeda motor yang disertai dengan aksi kekerasan. Aksi ini kemudian lebih dikenal dengan istilah begal.

Ada beberapa kasus begal di sejumlah wilayah Kota Depok. Dua di antaranya berakhir dengan tewasnya dua orang korban.

Dari situ, Polres Metro Depok membentuk tim khusus yang dinamakan Team Jaguar.

Jaguar merupakan akronim dari Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan, mengacu pada tugas utama tim ini.

Pada awalnya Team Jaguar adalah tim yang terdiri dari para polisi yang berasal dari berbagai kesatuan, dari mulai Intel, Reskrim, Sabhara, Provost, hingga staf yang bertugas di bagian administrasi di Mapolresta Depok.

Meski demikian, setiap anggota Team Jaguar dilatih kemampuan yang sama dalam hal tempur jarak dekat dan teknis penggerebekan.

Team Jaguar hanya bertugas pada malam hari, tepatnya dari pukul 23.00-06.00 WIB.

Sehingga pada siang hari, seluruh anggota tim kembali ke kesatuan dan tugasnya masing-masing.

"Ada yang dinas di bank. Siang jaga bank, kalau malam jadi Jaguar," ujar Winam pada 2017 lalu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/02/10354341/cerita-tim-jaguar-polres-depok-kunci-motor-dibuang-pemabuk-hingga-antar

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke