Salin Artikel

Kronologi Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani Depok Menurut Pengelola

Manager Pengembang dan Pengawas Internal Taman Herbal Insani, Hendro Triatmojo, mengungkapkan kronologi korban tewas tenggelam di kolam renang tersebut.

"Kami sebagai manajemen juga tidak menginginkan musibah ini terjadi. Kami sudah memagar juga ada antara wahana kolam permainan anak dan kolam dewasa itu kami pagar ya," kata Hendro saat ditemui di Taman Herbal Insani, Senin (9/5/2022).

Namun, kata Hendro, korban menerobos pagar pembatas antara kolam renang anak dengan dewasa.

Korban menceburkan diri ke kolam renang dengan kedalaman 120 sentimeter tanpa ada yang mengetahui.

"Si anak ini (korban) menerobos dari pagar pembatas antara kolam anak dan dewasa, terus jauh dari pantauan. Akhirnya langsung masuk kolam dewasa yang kurang lebih kedalaman 120 sentimeter," ujar Hendro.

Lebih lanjut, Hendro menuturkan, sebelum kejadian, pengelola telah mengingatkan pengunjung untuk mengosongkan area kolam renang sebelum para lifeguard laki-laki menjalankan shalat jumat.

"Situasi saat itu di kolam dewasa, karena setiap hari Jumat itu kami melakukan shalat jumat secara bersama untuk kaum laki-lakinya sekitar pukul 11.30 WIB, kami sudah announcement ke seluruh pengunjung bahwa kolam ini harus dikosongkan hingga jam 1 siang," sambungnya.

Namun, setelah pengumuman untuk mengosongkan kolam renang disampaikan, masih ada empat pengunjung yang berada di wahana kolam air.

Hendro menyebutkan, saat itu ada seorang pengunjung yang melihat korban terjun ke kolam dewasa.

"Sisa empat pengunjung di sini (di kolam renang). Pas (korban) turun ke bawah (kolam dewasa) itu ada satu bapak-bapak pengunjung di depan beliau (korban), tetapi mungkin tidak menghiraukan itu siapa yang terjun. Dan pengunjung sama pengunjung mungkin enggak saling peduli," ungkap Hendro.

Kemudian, setelah beberapa menit korban terjun ke kolam dewasa, kata Hendro, pengelola melakukan evakuasi penyelamatan sesuai standar cardiopulmonary resuscitation (CPR) yang merupakan prosedur pertolongan pertama untuk menyelamatkan pasien henti jantung.

"Setelah terjun antara satu hingga dua menit, baru kami temukan di bawah, kami angkat terus kami mencoba melakukan penyelamatan sesuai SOP CPR, kami lakukan bantuan napas, masih berdenyut, langsung kami larikan ke klinik terdekat," tuturnya.

Namun, keterbatasan alat di klinik mengharuskan korban untuk dirujuk ke rumah sakit di bilangan Jalan Raya Baru. Namun, korban tak bisa diselamatkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/09/19283001/kronologi-bocah-4-tahun-tewas-tenggelam-di-taman-herbal-insani-depok

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke